Bea Cukai Asistensi Pelaku Usaha Lewat Program CVC

Kegiatan CVC Bea Cukai dilakukan di Bogor, Belawan, Samarinda, dan Ambon

Bea Cukai
Bea Cukai kembali melaksanakan kegiatan asistensi kepada para pelaku usaha di berbagai daerah lewat program customs visit customers (CVC). Kegiatan CVC dilakukan sebagai salah satu upaya nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi Bea Cukai selaku industrial assistant.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bea Cukai kembali melaksanakan kegiatan asistensi kepada para pelaku usaha di berbagai daerah lewat program customs visit customers (CVC). Kegiatan CVC dilakukan sebagai salah satu upaya nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi Bea Cukai selaku industrial assistant.


Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah mengungkapkan bahwa kegiatan CVC rutin dilakukan Bea Cukai di berbagai wilayah. "Kegiatan ini merupakan hal yang rutin dilakukan untuk mendekatkan diri dengan para pelaku usaha dan untuk membantu mereka jika terjadi permasalahan," ungkapnya.

Kali ini kegiatan CVC dilakukan di Bogor, Belawan, Samarinda, dan Ambon. Kegiatan CVC dilakukan Bea Cukai Bogor dengan mengunjungi salah satu perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk IKM (KITE IKM), PT UCC Victo Oro Prima. PT UCC Victo Oro Prima merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan kopi yang berdiri sejak tahun 2013. Bahan baku yang digunakan merupakan kopi yang berasal dari impor seperti dari Columbia dan Brazil serta kopi yang berasal dari lokal antara lain Medan, Toraja, Lampung, Bandung dan Mandailing.

Hasil produksinya diekspor ke beberapa negara yaitu Jepang dan Cina, selain itu PT UCC Victo Oro juga menjadi penyuplai kopi untuk MC Donald, KFC, Foodpedia dan beberapa hotel dengan brand Eight Beans dan Victor. Selama masa pandemi Covid 19 perusahaan mengalami penurunan order yang cukup drastis hingga saat ini.

Di Sumatera Utara, Bea Cukai Bealwan mengadakan pertemuan dengan PT Meratus Line Cabang Medan untuk memberikan asistensi aturan dan prosedur pengangkutan barang asal daerah pabean ke satu tempat lain melalui luar daerah pabean. Rencananya dalam waktu dekat akan dibuat rute Belawan - Kuala Tanjung - Port Klang - Surabaya.

Rute ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku bisnis, khususnya para pelaku ekspor. Sebagai salah satu fungsinya yaitu trade fasilitator, Bea Cukai Belawan terus mendorong dan mendukung terwujudnya kemudahan prosedur layanan ekspor maupun impor melalui kebijakannya. 

“Ke depan, Bea Cukai Belawan juga akan segera mengimplementasikan single submission sarana pengangkut sebagai bagian dari program penataan ekosistem logistik nasional,” tambah Firman.

Beralih ke Kalimantan, Bea Cukai Samarinda mengadakan kegiatan CVC ke PT Maju Kalimantan Hadapan dan PT Besi Kalimantan Abadi. Dalam kegiatan tersebut, Bea Cukai memberikan edukasi terkait aturan impor. 

Sementara itu, di wilayah Maluku, Bea Cukai Ambon berkunjung ke PT Panbers Jaya dalam rangka menggali potensi ekspor di Pulau Buru. PT. Panbers Jaya saat ini memiliki 1100 Ha lahan di Desa Waetina, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru yang ditanami pohon karet. PT. Panbers bergerak di bidang pengolahan karet setengah jadi yang hasilnya dipasarkan ke pasar domestik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler