Bea Cukai Optimalkan Implementasi NLE di Ambon dan Belawan
Bea Cukai bekerja sama dengan sejumlah pihak percepat lalu lintas logistik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percepat lalu lintas logistik, Bea Cukai bekerja sama dengan beberapa pihak terkait menggelar evaluasi dan pelatihan implementasi national logistic ecosystem (NLE). Kegiatan ini digelar di dua wilayah masing-masing di Ambon dan Belawan.
Penting adanya sinergi terkait evaluasi dan pelatihan untuk meningkatkan utilitas NLE dalam mengintegrasikan ekosistem logistik nasional.
“Hal ini juga ditegaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional,” kata Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11/2023).
NLE sendiri merupakan sebuah platform digital layanan logistik dari hulu (kedatangan kapal) hingga hilir (warehouse/pabrik) dengan memfasilitasi kolaborasi kementerian/lembaga, perusahaan terkait, serta pelaku logistik.
Di Ambon, Bea Cukai Ambon bersama Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC), Lembaga National Single Window (LNSW), dan NLE menggelar pelatihanan dan pendampingan single submission (SSm) ekspor yang dihadiri oleh BKIPM Ambon dan Harta Samudra selaku eksportir. Kegiatan ini merupakan upaya tindaklanjut terhadap implementasi NLE di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
“Dengan pemahaman yang baik, dapat memudahkan proses bisnis importir, eksportir dan pelaku logistik dalam pengurusan dokumen kepabeanan,” ujar Encep.
Kemudian, Bea Cukai Belawan hadiri kegiatan evaluasi implementasi NLE di Pelabuhan Belawan yang dilaksanakan oleh Stranas PK. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan implementasi NLE di Pelabuhan Belawan berjalan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Stranas PK juga melakukan kunjungan lapangan ke beberapa tempat di Pelabuhan Belawan, termasuk kawasan pemeriksaan barang di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara.
“Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan joint-inspection Bea Cukai dan Karantina telah diimplementasikan dengan baik,” ujar Encep.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas strategi kolaborasi antarinstansi dan lembaga asosiasi pengusaha di Sumatra Utara untuk mencegah penyalahgunaan impor bahan pokok dan bahan kebutuhan industri yang menjadi isu sepanjang penerapan NLE.
“Kolaborasi antarinstansi ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap impor barang-barang pokok yang sangat vital bagi masyarakat guna menjaga kestabilan harga,” kata Encep.