Rabu 01 Apr 2020 11:59 WIB

Dr Erlina Burhan Jelaskan Cara Tepat Melepas Masker Bedah

Dr Erlina Burhan SpP mengingatkan agar masyarakat melepas masker bedah dengan tepat.

Warga menggunakan masker melintas di depan Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Ahad (22/3). Masyarakat perlu mengetahui cara melepas masker dengan tepat.
Foto: ANTARA/iggoy el fitra
Warga menggunakan masker melintas di depan Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Ahad (22/3). Masyarakat perlu mengetahui cara melepas masker dengan tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan, masyarakat umum belum semua mengetahui tata cara melepaskan masker bedah secara tepat. Ia menjelaskan, untuk melepaskan masker bedah, cukup pegang bagian talinya saja, tanpa menyentuh bagian permukaan.

"Melepaskan masker ada caranya, hanya memegang talinya, jangan memegang maskernya," kata Erlina dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Erlina mengingatkan, kalau salah pegang, partikel virus yang kemungkinan menempel di permukaan kain masker malah bakal terdistribusi ke tangan. Lalu, setelah melepaskan masker, masyarakat juga jangan merasa telah aman dari ancaman virus.

"Setelah melepaskan masker tetap harus mencuci tangan," ujar Erlina.

Di samping itu, Erlina menganjurkan agar mereka yang batuk menggunakan masker. Andaikan tak ada masker, lakukan etika batuk.

"Intinya pesan pencegahan pertama jaga jarak aman, stay at home, etika batuk jika bersin, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lakukan semuanya dengan disiplin," kata dia.

Erlina mengatakan, masker bedah efektif mencegah partikel airbone ukuran 0,1 mikron dari 30 hingga 95 persen. Namun, masih memiliki kelemahan, yakni tidak bisa menutupi permukaan wajah secara sempurna, terutama di sisi samping kiri dan kanan masker.

Di samping itu, Erlina mengingatkan agar masyarakat mengganti dan membuang masker apabila permukaan dalamnya sudah basah. Masker bedah hanya digunakan sekali pakai.

Menurut Erlina, masyarakat yang wajib menggunakan masker bedah adalah orang sakit dan tenaga medis. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong masker. Pasalnya, jika ketersediaan masker langka dan orang sakit tidak mendapatkannya, maka dipastikan akan terus menjadi sumber penularan.

"Kalau orang sehat memborong dan memakai (masker bedah) maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi bagi tenaga kesehatan maupun orang sakit dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker bisa jadi orang sakit ini jadi sumber penularan kita semua," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement