Ahad 24 May 2020 12:06 WIB

Busana Muslim Alami Perubahan Signifikan

Dua tahun belakangan masyarakat lebih menyukai busana yang simpel dan nyaman

Pedagang menunggu pembeli di toko miliknya di pusat kain dan busana muslim
Foto: ANTARA/FENY SELLY
Pedagang menunggu pembeli di toko miliknya di pusat kain dan busana muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tren fesyen selalu berganti tiap tahunnya begitu juga dengan busana modest atau busana muslim. Namun dua tahun belakangan masyarakat lebih menyukai busana yang simpel dengan bahan yang nyaman.

Busana muslim dulu dan kini mengalami perubahan yang cukup signifikan. Jika lima tahun lalu orang mencari busana Lebaran yang penuh dengan payet dan terlihat mewah, kini model busana yang simpel, longgar dan berbahan adem lebih dicari.

"Tren busana muslim ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang penuh dengan payet, tapi sejak dua tahun terakhir orang-orang suka yang simpel dan nyaman. Untuk modest wear orang lebih suka uang pastel, warna alam dan deep color," ujar Vice President Fashion Wanita Category Blibli, Desey Muharlina Bungsu dalam virtual conference Blibli belum lama ini.

Sementara itu, Nadya Karina selaku co-founder Kami Idea mengatakan tren busana muslim Indonesia tidak bisa ditebak lantaran masyarakatnya beragam. Namun menjadi garis besar adalah bahan yang nyaman sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

"Orang Indonesia itu beragam karakternya tapi yang aku tahu Lebaran biasanya orang pengin cantik, pengin keliatan langsing dan pengin nyaman. Jadi Kami selalu memakai siluet yang hampir mirip tapi twistnya beda, paling warnanya yang berganti tiap tahun," jelas Nadya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement