Ahad 24 May 2020 07:42 WIB

Pandemi Covid-19, Jangan Lupa Ajak Anak Main Bersama

Kalau anak terlalu sering bermain gawai lama kelamaan akan kecanduan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Gita Amanda
Lewat mainan orangtua bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Foto: dok ELC
Lewat mainan orangtua bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi Covid-19, banyak anak yang mengisi waktunya dengan bermain gawai. Kalau tidak dibatasi, lama kelamaan anak akan kecanduan. Ada baiknya orang tua mengalihkan perhatian dengan mengajak anak bermain bersama.

Bermain adalah aktivitas yang sangat penting untuk proses tumbuh kembang anak, karena berkontribusi pada perkembangan kemampuan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak-anak. Untuk para orang tua yang bekerja, mereka tak punya cukup waktu untuk menjalin bonding yang erat dengan anak. Kegiatan bermain dapat menjadi sebuah situasi ideal bagi orang tua untuk terlibat penuh dalam mengamati perkembangan anak-anak.

Baca Juga

Brand General Manager ELC Indonesia, Mohit Nigam, mengungkapkan bermain merupakan dunia yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Namun, kesibukan terkadang membuat orang tua, lupa bahwa anak membutuhkan waktu bermain bersama orang tuanya. Melalui kampanye #MainSamaAnak, ELC ingin mengajak orang tua untuk menyisihkan waktunya bermain bersama anak tanpa menggunakan gawai.

“Selain itu, kami juga ingin mengingatkan bahwa bermain menggunakan physical toys (mainan yang nyata) dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta mempererat kedekatan antara anak dan orang tua,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Berbagi momen bersama anak menjadi hal yang penting, terutama di masa perkembangannya. Bermain dengan anak dapat mempererat ikatan emosional yang lebih dalam antara orang tua dan anak. Ikatan tersebut dapat menjadikan anak lebih nyaman dengan lingkungannya dan juga menjadi modal bagi anak untuk melatih kemampuan sosial dan emosi ketika besar nanti.

Dewasa ini, banyak sekali orang tua yang memberikan kelonggaran bagi anak untuk bermain gawai, baik untuk bermain game ataupun menonton video. Namun tak jarang masih banyak orang tua yang belum mengetahui batasan penggunaan screentime untuk anak-anak, dimana bayi usia di bawah 18 bulan, tidak dianjurkan untuk menggunakan gawai, kecuali untuk video call ketika orang tua sedang bekerja atau tidak berada di rumah.

Sementara anak usia 18 bulan hingga 24 bulan, diperbolehkan menggunakan gawai kurang dari 1 jam. Namun orang tua harus mendampingi dan memilihkan konten yang sesuai untuk usia anak. Peran orang tua juga sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada anak terkait konten yang sedang mereka lihat.

Anak usia 2 hingga 5 tahun, diperbolehkah untuk menggunakan gawai selama 1 jam dan orang tua juga masih harus tetap mendampingi untuk membantu memilihkan program dan memberikan pemahaman kepada anak terkait program yang sedang mereka lihat.

Keluarga adalah tempat belajar anak yang utama dan orang tua akan menjadi panutan anak dalam bertingkah laku. Untuk itu, peran orang tua dalam memberi contoh kepada anak untuk tidak menggunakan gadget secara ketergantungan sangatlah diperlukan.

“Situasi saat ini yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah dapat dimanfaatkan orang tua untuk menghabiskan banyak waktu bermain bersama anak menggunakan mainan yang nyata. Jangan biarkan gadget menghalangi banyak kesempatan untuk membangun fondasi kepercayaan dan kedekatan dengan anak,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement