Jumat 05 Jun 2020 21:04 WIB

Superspreader, Sang Penyebar Covid-19 

Superspreader bisa menyebarkan Covid-19 kepada belasan orang.

Keluarga virus corona dilihat melalui mikroskop elektron.
Foto: Dr Fred Murphy/DCD/PHL
Keluarga virus corona dilihat melalui mikroskop elektron.

REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA -- Virus corona penyebab Covid-19 menyebar cepat di dunia. Para ahli epidemologi menyebut para penyebar virus  sebagai superspreader

Di Wuhan, Cina, ada seorang pasien yang mampu menyebarkan Covid-19 kepada 14 petugas kesehatan. Kemudian di Chicago, Amerika Serikat (AS), ada seorang penderita dinilai bertanggung jawab atas 15 infeksi orang sekitarnya. 

Para penyebar itulah yang masuk kategori superspreader. Hal ini diungkap Elizabeth McGraw, Direktur Pusat Penyakit Menular Dinamis di Pennsylvania State University, kepada the Conversation, Jumat (5/6).

"Keberadaan mereka mempercepat tingkat infeksi baru atau berperan memperluas penyebaran penyakit secara geografis," kata McGraw.

Menurutnya, ada orang-orang tertentu yang berpotensi menyebarkan lebih luas. Mereka adalah orang dengan sistem kebebalan tubuh yang lebih rendah.

McGraw mengingatkan, hampir 50 persen penderita Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Akibatnya, mereka melanjutkan aktivitas normal seperti biasa dan tanpa sengaja menularkan infeksi kepada orang lain.

"Bahkan pada orang yang menunjukkan gejala pun bisa menularkan saat gejala itu belum muncul," kata McGraw.

Seseorang menjadi superspreader antara lain dipengaruhi kebiasaan penderita, pola aktivitas perjalanannya, serta seberapa banyak kontaknya dengan orang lain. "Seorang penjaga toko yang terinfeksi, bisa saja melakukan kontak dengan banyak orang dan banyak barang," katanya.  

Lantas, seberapa besar peran penderita Covid-19 yang menjadi superspreader? McGraw menyebut sejumlah penelitian tahap awal, yang belum sempat dibahas di forum ilmiah. 

"Para peneliti memperkirakan hanya 20 persen orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 (virus corona, Red) bertanggung jawab atas 80 persen penularan di sekitarnya," katanya. "Ini menekankan pentingnya untuk segera mengisolasi orang yang positif atau menunjukkan gejala."

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement