Ahad 28 Jun 2020 13:07 WIB

Hunian Pilihan Kaum Milenial yang Ramah Lingkungan

Pengembang juga sudah memecah sertifikat bangunan bagi pemilik hunian.

Red: Hiru Muhammad
Tampak salah satu unit contoh hunian Samira Regency Bekasi
Foto: dok istimewa
Tampak salah satu unit contoh hunian Samira Regency Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Kawasan hunian modern saat ini pada umumnya selalu mengusung konsep hunian hijau. Selain lebih nyaman karena banyak di penuhi pepohonan, kawasan tersebut juga peduli atas limbah rumah tangga yang dihasilkan dari kawasan perumahan tersebut. 

Konsep tersebut salah satunya dapat dijumpai di kawasan perumahan Samira Regency, di kelurahan Cimuning, kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi Jawa Barat. Di atas lahan seluas 2,1 hektar PT Triyasa Propertindo (Triyasa) mengembangkan kawasan hunian yang ramah lingkungan. Hal itu diwujudkan dengan pembangunan rumah tumbuh modern minimalis, pemakaian bahan bangunan yang berasal dari pabrikasi seperti genteng beton, baja ringan maupun almunimu sehingga mengurangi penggunaan bahan alam seperti kayu.  "Spesifikasi yang kita gunakan adalah green architecture," kata Chief Operation Officer PT Triyasa Propertindo, Zaenal Abidin.

Saluran air buangan yang tertutup mengurangi risiko nyamuk dan bio septiktank yang tidak membahayakan lingkungan. Jalan lingkungan juga menggunakan paving block yang dianggap mampu menyerap air saat hujan datang.  Khusus menyangkut limbah air dari rumah tangga disalurkan menuju danau buatan yang juga berfungsi sebagai serapan air saat hujan tiba sekaligus bendungan pengendali. 

Di kawasan hunian yang dibangun dengan sistem cluster tersebut akan berdiri 159 hunian dan 20 unit ruko. Hunian yang dibangun terdiri dari tipe Citrine (30/60), Amethyst (45/72) dan Emerald (55/72) dengan kisaran harga mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 700 juta perunitnya. Untuk tahap pertama time Emerald dan ruko telah habis terjual. Khusus untuk tipe Citrine dan Amethyst juga telah dilengkapi dengan mezanine ukuran 3x3 yang dapat digunakan sebagai ruang serbaguna. Pihak pengembang juga sudah memecah sertifikat bangunan bagi pemilik hunian.