REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menciptakan karya inovatif berupa pemilah sampah otomatis. Ketiga mahasiswa tersebut yakni, Rizal Mujaddid Irsyad, Annisa Larasati Febrianingrum, dan Luqman Hadi.
Dibawah bimbingan dosen yang juga Kepala Prodi (Kaprodi) Teknik Elektro FT UNS, Feri Adriyanto, mereka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tahun ini mereka berhasil mendapat dana hibah dengan nominal Rp 5 juta.
Rizal Mujaddid Irsyad mengatakan, ide tersebut bermula dari kegelisahan timnya terhadap permasalahan sampah yang ada di Indonesia. Solusinya ada pada kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan.
"Hal inilah yang menginisiasi kami untuk menciptakan alat ini," kata Rizal seperti tertulis dalam siaran pers, Kamis (24/9).
Rizal menambahkan, sebelumnya sebuah perusahaan di India, BioEnable telah mengembangkan Smart Bin Concepts for Smart City. Namun, sistem yang dikembangkan hanya terintegrasi dengan sistem pengambilan sampah.
Padahal sampah yang ada di tong sampah terdiri dari berbagai jenis. Pemilahan sampah plastik dan bukan plastik, sampah daur ulang dan sampah rumah tangga perlu ditangani dengan berbeda.
"Keunggulan alat ini bisa memilah sampah secara otomatis. Sehingga sampah bisa diproses sesuai dengan pengelompokannya. Seperti sampah organik bisa dijadikan pupuk, kemudian sampah bukan organik dan logam bisa kembali didaur ulang," kata dia.
Selain itu, alat yang mereka kembangkan telah dibekali oleh Internet of Things (IoT) yang terhubung dengan gawai atau ponsel cerdas milik petugas kebersihan. Dengan teknologi tersebut, diharapkan petugas kebersihan akan terbantu. Sebab, sistem ini memudahkan petugas dalam mengetahui letak sampah yang sudah penuh. Serta bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.