Sabtu 24 Oct 2020 18:08 WIB

Wapres: Merger Bank Syariah Merupakan Langkah Besar

Bank syariah hasil merger ini diperkirakan akan memiliki aset senilai Rp 390 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang fokus pengembangan industri keuangan syariah. Hal ini dimulai dengan menggabungkan tiga bank syariah milik negara yakni Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan digabungnya bank syariah baru akan memiliki aset sebesar Rp 225 triliun dengan 1.200 kantor cabang. Nantinya diperkirakan pada 2025 asetnya meningkat jadi Rp 390 triliun.

Baca Juga

“Merger bank syariah merupakan salah satu langkah besar untuk memperkuat lembaga keuangan syariah. Penggabungan ini dimulai dengan penandatangan conditional merger agreement dan diharapkan bank hasil penyatuan bisa beroperasi pada Februari 2021,” ujarnya saat konferensi pers virtual ‘Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia’ Sabtu (24/10).

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia sudah sepantasnya memiliki bank syariah yang kuat. Dia menegaskan, Indonesia harus menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

“Pemerintah melalui kementerian BUMN berinisiatif menyatukan tiga bank syariah nasional, yakni PT Bank BRISyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi satu keluarga besar,” ujarnya, Selasa (13/10).

Menurutnya hal ini merupakan tonggak sejarah untuk seluruh bangsa Indonesia. Dengan bersatunya ketiga bank syariah nasional tersebut, Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar.

“Mewakili pemerintah diharapkan agar bank syariah ini mendekati satu tujuan ekonomi syariah, yaitu keadilan untuk umat,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement