Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Layanan pengiriman dan penjemputan bahan makanan di Amerika Serikat dan Kanada, Instacart telah melejit dalam satu tahun belakangan ini berkat penutupan di mana-mana. Perusahaan yang menawarkan layanannya melalui situs web dan aplikasi seluler ini telah menghabiskan USD27 juta (Rp383 miliar) untuk upaya membantu mengamankan kemenangan Proposition 22 baru-baru ini di California.
Dilansir dari Entrepreneur di Jakarta, Kamis (19/11/2020) upaya tersebut akan mengubah undang-undang ketenagakerjaan guna menguntungkan startup yang didorong oleh ekonomi. Tetapi, perusahaan itu sudah menumpuk prestasi satu demi satu tahun ini.
Baca Juga: Musuh Donald Trump, Miliarder Media Ini Malah Makin Kaya Selama Pemerintahannya!