Jumat 04 Dec 2020 12:59 WIB

Ilmuwan Ciptakan Kulit Buatan yang Bisa Merasakan Sakit

Rasa sakit merupakan metode esensial tubuh untuk membantu menghindari kerusakan.

Red: Dwi Murdaningsih
Kulit tubuh. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Kulit tubuh. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti di Universitas RMIT Australia mengembangkan kulit buatan elektronik, yang bereaksi pada rasa sakit seperti kulit asli. Temuan ini membuka kemungkinan baru pengembangan robot dan prostetik cerdas serta cangkok kulit.

Kulit artifisial berupa sensor elektronik penala rasa sakit itu, bekerja dengan menyalin jalur transmisi saraf yang menghubungkan reseptor pada kulit dengan otak. Dengan itu dilakukan replikasi respons umpan balik tubuh pada sinyal rasa sakit, yang dikirim ekstra cepat ke otak. Rasa sakit merupakan metode esensial tubuh manusia untuk membantu menghindari kerusakan, yang bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga

"Kulit adalah organ sensorik tubuh paling besar, dengan fitur sangat kompleks dan didesain mengirim sinyal peringatan ekstra cepat, jika ada cedera pada tubuh," kata Madhu Bhaskaran penulis laporan ilmiah itu dalam sebuah pernyataan belum lama ini.

"Kita menala segala hal, setiap waktu melalui kulit. Tapi respons rasa sakit hanya bereaksi pada poin-poin tertentu saja, misalnya saat menyentuh benda yang sangat panas atau sangat tajam. Hingga kini, belum ada teknologi elektronik yang bisa meniru secara realistik perasaan rasa sakit pada manusia," kata peneliti di Royal Melbourne Institute of Technology - RMIT Australia itu.