Ahad 13 Dec 2020 00:58 WIB

Pakar: Musik Bantu Singkirkan Emosi Negatif

Semua genre musik bisa jadi terapi emosional jika dikaitkan dengan ingatan positif.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Mendengarkan musik  harus dilakukan dalam kondisi tertentu untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Foto: EPA
Mendengarkan musik harus dilakukan dalam kondisi tertentu untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Kala pandemi Covid-19 masih mengancam dan memicu rasa takut, sedih, dan kesepian, dapatkah musik membantu seseorang melawan emosi negatif? Sekelompok peneliti telah menunjukkan bahwa beberapa aspek musik dapat membantu kita detoksifikasi secara emosional menjelang musim liburan.

Konsultan kesehatan untuk platform streaming musik Qobuz, Sean Luzi mengatakan musik dapat membantu seseorang membuang emosi negatif yang merugikan kesehatan fisik dan mental

Baca Juga

“Studi terbaru juga menyoroti fakta musik memiliki kekuatan anti-stres, yang dapat sangat berguna dalam mengatur emosi negatif. Musik memiliki efek yang sangat besar pada sistem saraf dan neuroendokrin kita,” kata Luzi seperti dikutip dari Malay Mail pada Sabtu (12/12).

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah lagu apa yang bisa merilis stress? Menurut ahli semua lagu mulai dari pop, rock, jazz, klasik dan lainnya memiliki efek yang menguntungkan.

Sebuah tim peneliti dari Berkeley mempelajari fenomena ini. Mereka menganalisis reaksi emosional 2.500 partisipan di Amerika Serikat dan China sambil mendengarkan sampel musik yang terdiri dari lagu hit "The Shape of You" oleh Ed Sheeran serta soundtrack "Jaws". Mereka menemukan mendengarkan musik memicu 13 keadaan emosi yang berbeda seperti menghibur, mengganggu, memberi energi, erotis, marah, merinding dan penuh kemenangan.

Meski efek positif dari musik tak diragukan lagi, mendengarkan musik harus dilakukan dalam kondisi tertentu untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Banyak orang terbiasa mendengarkan lagu favorit mereka ketika di perjalanan, bekerja atau makan. Menurut Sean Luzi, kebiasaan ini tidak akan membantu Anda melawan emosi beracun.

"Menjadikan musik sebagai teman bekerja dan belajar sangatlah bagus. Tetapi patut dicoba mendengarkan musik dengan konsentrasi penuh, sekitar 10 menit dan 20 menit cukup. Musik lebih merangsang otak kita selama sesi khusus ini," kata Luzi.

Dia menambahkan semua genre musik dapat menjadi terapi emosional jika dikaitkan dengan ingatan positif. Berbagi musik dengan orang yang dicintai juga memungkinkan kita untuk memperkuat aspek musik yang menenangkan.

“Musik berhubungan dengan keadaan emosional. Oleh karena itu tidak mengherankan jika karya musik tertentu lebih mengingatkan kita pada saat-saat bahagia dalam hidup kita daripada yang lain,” kata Sean Luzi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement