REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Agung Wijayanto, Presiden Direktur Laznas LMI
Setiap makhorijul huruf ia baca dengan tartil. Tajwid-tajwid yang berada dalam surah Al-Qiyamah berhasil ia lantunkan dengan penghayatan penuh. Ia ketuk setiap pendengarnya dengan pengingat tentang Hari Kiamat.
Namanya Muhammad Farhan Juliansyah. Asli Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Pemuda ini merupakan sosok pembaca surah Al Qiyamah tersebut yang diupload di channel youtubenya sendiri. Dengan lantunanya, Ia berhasil mendapatkan respon positif dari pengikutnya. Menyihir siapa saja yang menonton, memberikan makna pengingat untuk hari akhir kelak.
Bagi Farhan, nama panggilannya, sejak kecil sudah terbiasa dengan lantunan ayat-ayat Al Qur'an. Saat ini ia berhasil menghafal 7 juz dari target yang ia kejar: 30 juz.
Farhan bukan dari keluarga hafidz apalagi keluarga berada. Ibunya hanyalah penjual donat dan susu sari kedelai keliling. Sejak kecil, Farhan yatim. Ibunya harus menjalankan peran ibu sekaligus ayah sejak Farhan masih kecil.
Setiap hari Farhan tak lupa untuk menambah hafalannya meski di tengah kesibukannya belajar dan membantu ibunya. Waktu senggangnya dimanfaatkan dengan baik, bahkan setiap habis subuh ia rutin menyetorkan hafalannya kepada seorang ustadz.
Sebagai pejuang tunggal, sang Ibu tak mengenal kata lelah untuk terus berjuang memenuhi kebutuhan hidup demi Farhan, kakak, dan adiknya. Itulah yang membuat tekadnya semakin bertambah untuk dapat menggapai sukses di masa depan.
Farhan selalu bangun jam 3 pagi untuk membantu ibunya memasak kedelai juga mengelola bahan untuk membuat donat. Sebelum kemudian ia lanjutkan dengan aktivitas hariannya, mulai dari setor hafalan Al-Qur'an hingga belajar untuk menyelesaikan kuliahnya di IAIN Kota Kediri.
Di masa Pandemi Corona ini, kondisi keluarga Farhan kian memprihatinkan. Jualan orangtuanya harus terdampak saat adanya virus Pagebluk tersebut. Kini, Ia pun menjajal usaha, melalui dukungan dari Laznas LMI, ia usaha jualan ikan Cupang.
Muhasabah Tahun 2020
Selain Farhan, mungkin kita menyaksikan ada Farhan-Farhan lain disekitaran tempat tinggal kita. Jumlahnya bisa ratusan hingga ribuan. Jumlah itu tentu meningkat tajam saat Pandemi Corona ini.
Ribuan pekerja, mulai dari Direktur hingga Buruh, mulai dari gaji yang ratusan juta hingga ratusan ribu, banyak yang terkena PHK setelah dampak Pandemi Corona.
Kita masih mengingat dengan serangkaian target awal tahun 2020 yang kita buat. Semua impian, target, plan di perusahaan, lembaga, organisasi, maupun dari kehidupan kita sendiri begitu mewahnya.
Januari mulai menjalankan agenda-agenda tersebut, begitu pula dengan bulan Febuari. Mulai melanjutkan dari amunisi bulan januari yang beleum selesai.
Sayang, saat bulan Maret, tiba-tiba dunia dikejutkan dengan virus yang meyerang di Wuhan, China. Kita mengenal dengan virus Covid-19. Setelahnya virus tersebut menjalar dengan cepat dan menghampiri seluruh dunia.
Dunia lumpuh. Aktivitas ekonomi, sosial, politik, tidak bisa dijalankan. Banyak negara yang memilih lockdown dan kondisi dunia dipaksa berubah total dengan adanya virus yang mematikan tersebut.
Laporan dari Laznas LMI pada tahun 2020, ada 71, 257 mustahik yang dibantu selama masa pandemi ini, dan itu berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. Jumlah itu tentunya masih sangat kecil dibanding dengan jumlah masyarakat yang terdampak diluaran sana.
Tahun Memuliakan Kepedulian
Sebagai orang beriman, tentu kita tidak mengeluh atas apa yang ditimpahkan Allah kepada manusia, sebab apa yang ditimpahkan Allah untuk manusia, semua pasti ada hikmahnya. Semua pasti ada pelajarannya.
Menuju pergantian tahun ke 2021 ini harapan ke arah lebih baik pasti ada. Bergantinya tahun, juga harus menjadi semangat baru. Bagi Laznas LMI hal ini tentu untuk muhasabah diri menjadikan dirinya lebih baik lagi.
Kata-kata yang sering kita dengarkan seperti ini, “Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka."
2021 ini Laznas LMI terus berkomitmen untuk merawat dan meruwat gerakan kepedulian. Keberadaannya akan lebih banyak lagi untuk menisbihkan sebagai gerakan sosial yang adanya nyata untuk masyarakat.
Dengan langkah kongkrit ini semoga lebih banyak lagi bantuan yang akan diberikan, dan lebih banyak lagi program yang akan dikolaborasikan dengan masyarakat.
Laznas LMI tidak bisa kerja sendiri. Laznas LMI perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan impian besarnya.
Mari berkolaborasi!