REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong terwujudnya kerja sama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat seperti Pfizer dan Moderna, untuk turut mendistribusikan vaksinnya ke Indonesia.
Menurut dia, dari pembicaraan produktif dengan Pfizer, Indonesia menargetkan mendapatkan sekitar 50 juta dosis, yang diestimasikan datang pada April 2021 dan dengan Moderna, proses pembicaraan masih terus dilakukan.
"Vaksin dari Pfizer maupun Moderna juga sudah mendapatkan izin edar penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA)/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Serta sudah digunakan untuk memvaksinasi rakyat Amerika Serikat termasuk Presiden terpilih Joe Biden yang disuntik vaksin Pfizer, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris yang disuntik vaksin Moderna," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/1).
Hal itu dikatakan Bamsoet usai menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia H.E. Mr. Sung Yong Kim, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Selasa. Bamsoet mengungkapkan bahwa Johnson and Johnson melalui unit perusahaan Janssen Pharmaceutica juga sudah siap memproduksi massal vaksin COVID-19 dan kemungkinan izin penggunaan daruratnya akan diajukan pada Februari 2021 ke FDA.
Menurut dia, jika disetujui maka akan semakin menambah banyak perusahaan farmasi asal Amerika yang bisa memproduksi vaksin sehingga tentunya sangat bagus bagi dunia, karena memiliki banyak "amunisi" melawan COVID-19.
"Jika memungkinkan, Indonesia akan turut bekerjasama dengan Johnson and Johnson dalam pengadaan vaksin," ujarnya.