REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Sebuah temuan baru berupa robot yang terinspirasi dari ubur-ubur dinilai dapat menjadi alat yang efisien untuk memperbaiki batu karang yang hampir punah. Peneliti dari Southampton dan Edinburgh dalam jurnal Science Robotics menggunakan ubur-ubur sebagai inspirasi karena hewan tersebut adalah perenang alami yang paling efisien.
Para peneliti memutuskan untuk meneliti lebih lanjut aspek dari makhluk air seperti cumi-cumi, ubur-ubur, dan gurita untuk cara baru menelusuri dunia bawah laut. Hewan yang struktur kerangkanya kurang dibandingkan hewan lainnya ini dinilai tetap memiliki kemampuan berenang yang sangat baik.
"Hewan-hewan ini cukup unik, mereka tidak memiliki struktur kerangka yang mendukung namun tidak mencegah mereka dari kemampuan berenang yang luar biasa," kata salah satu peneliti Universitas Edinburgh, Francesco Giorgio-Serchi, dilansir di ScienceAlert, Sabtu (23/1).
Robot yang dibuat memiliki kepala karet dan delapan tentakel. Robot ini dibuat oleh printer 3D dan menggunakan jet air kecil namun kuat untuk mendorong dirinya sendiri berdasarkan sistem resonansi.
Teknologi ini membuat robot ubur-ubur dapat menggerakkan dirinya sendiri dengan cara yang 10 hingga 50 kali lebih efisien daripada kendaraan bawah air lainnya. Bagian luar robot yang lembut dan fleksibel ini membuatnya ideal untuk beroperasi di dekat lingkungan sensitif seperti terumbu karang.
Robot ini pun diperkirakan dapat menggantikan penyelam dan tugas-tugas yang terlalu rumit untuk kendaraan bawah air. Tugas yang rumit tersebut seperti membenahi karang-karang yang rusak.
Walaupun demikian, teknologi baru ini baru diuji di dalam tangki dan belum digunakan dalam kondisi nyata di lautan. Universitas Southampton ingin menggunakan alat ini agar dapat bermanuver dan bertindak otonom saat menavigasi lingkungannya.