Jumat 14 May 2021 19:01 WIB

Bijak Makan Sepuasnya di Restoran AYCE

Atur porsi makan agar tidak berlebihan namun tetap bisa nikmati AYCE.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Salah satu restoran All You Can Eat atau AYCE.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Salah satu restoran All You Can Eat atau AYCE.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbuka puasa bersama sudah jadi salah satu kegiatan wajib bersama keluarga dan kerabat. Selain jadi momen untuk mengeratkan tali silaturahmi, keseruan buka puasa bersama terletak pada restoran dan makanan yang jadi pilihan.

Salah satu restoran yang selalu laris dan ramai antrian pengunjung adalah restoran dengan konsep All You Can Eat (AYCE). Dengan berbagai varian jenis makanan, minuman hingga penyegar yang bisa dinikmati sepuasnya, restoran AYCE menjadi pilihan berbuka yang menggiurkan.

Baca Juga

Namun, dalam beberapa minggu terakhir media sosial diramaikan dengan unggahan video viral mengenai berbuka puasa di restoran AYCE. Akibat mengambil makanan terlalu banyak, beberapa orang terlihat membawa pulang makanan atau bahkan membuangnya secara diam-diam tanpa sepengetahuan pihak restoran. Hal tersebut tentu tidak baik karena mencerminkan perilaku tidak jujur yang sangat tidak disarankan, khususnya di bulan Ramadhan.

Melihat fenomena tersebut, Boga Group yang menaungi beberapa restoran dengan konsep AYCE seperti Shaburi, Kintan Buffet dan Onokabe ingin mengajak masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menikmati makanan dengan konsep sepuasnya ini. Presiden Direktur Boga Group, Kusnadi Rahardja, mengatakan Lonsep restoran AYCE yang dihadirkan berangkat dari komitmen kami untuk memenuhi keinginan konsumen.

Berikut lima hal yang bisa diterapkan agar bijak menikmati makan sepuasnya di restoran AYCE.

Kelilingi etalase dan lihat semua pilihan menu

Sesampainya di restoran, hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mulai mengambil makanan adalah mengelilingi seluruh etalase restoran. Hal ini bertujuan untuk terlebih dahulu melihat variasi menu yang tersedia sebelum memutuskan apa yang ingin diambil. Meski harus menunda 5-10 menit untuk makan, hal ini akan membantu proses seleksi makanan sembari merekam catatan makanan yang akan diambil kemudian.

Atur porsi makanan

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa piring yang disediakan di etalase tidak berukuran besar? Jawabannya, untuk mengontrol porsi yang diambil. Piring berukuran besar akan menstimulasi alam bawah sadar untuk mengambil porsi banyak agar piring penuh. Hal ini sebaiknya dihindari.

Mulai dengan porsi kecil agar kamu bisa menikmati banyak varian makanan yang ditawarkan. Setelah mencicipi semua varian, kamu bisa mengambil porsi tambahan berdasarkan apa yang kamu sukai. Dengan demikian, makanan tak bersisa.

Atur keseimbangan jenis makanan

Hal lain yang bisa dilakukan agar lebih bijaksana menikmati makanan AYCE adalah dengan mengambil jenis makanan yang seimbang. Jika fokus makanan terletak pada protein seperti daging, sebaiknya porsi karbohidrat seperti nasi atau kentang tidak terlalu banyak. Atur juga urutan jenis makan agar tidak tumpang tindih, seperti memulai dengan kudapan, dilanjutkan dengan makanan berat dan ditutup dengan penyegar.

Pilih jenis minuman dan penyegar yang ringan

Selain makanan, perhatikan pula minuman dan penyegar yang dikonsumsi. Memang, minuman dan penyegar cenderung manis sehingga terlihat sangat nikmat dan menggiurkan. Namun, hal ini juga akan membuat perut cepat kenyang. Apabila jenis minuman dan penyegar tidak diatur dengan baik, kamu sudah akan merasa kenyang di tengah jalan, bahkan ketika makanan belum habis sempurna.

Tanamkan mindset yang tepat pada diri sendiri

Poin terakhir dan yang paling utama, atur mindset yang tepat di kepala sebelum memasuki restoran AYCE. Sebaiknya, mindset yang dibawa adalah niat untuk berbuka puasa dengan menikmati berbagai hidangan yang ada. Hal tersebut tentu berbeda dengan niat untuk makan banyak dan puas dalam satu jam, misalnya. Dengan mindset yang tepat, kamu akan lebih bijak dalam menikmati makanan yang diambil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement