Jumat 04 Jun 2021 11:50 WIB

Pembelian Alutsista Rp 1.760 Triliun, Apakah Mendesak?

Alutsista memang saatnya harus diperbarui tetapi jangan membebani APBN.

Sejumlah Prajurit TNI AD menggunakan kendaraan tempur (ranpur) saat latihan Uji Siap Tempur (UST) Kodam Jaya di Distrik II, Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Latihan UST yang diikuti 922 Prajurit TNI AD bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pertempuran di wilayah perkotaan dan menguji kesiapan alutsista.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah Prajurit TNI AD menggunakan kendaraan tempur (ranpur) saat latihan Uji Siap Tempur (UST) Kodam Jaya di Distrik II, Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Latihan UST yang diikuti 922 Prajurit TNI AD bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pertempuran di wilayah perkotaan dan menguji kesiapan alutsista.

REPUBLIKA.CO.ID, Rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista), yang konon biayanya mencapai Rp 1.760 triliun disampaikan Menhan Prabowo Subianto kepada Komisi I DPR. Prabowo menjelaskan, pertimbangan pembelian adalah banyaknya alutsista yang sudah tua. Sehingga, mendesak diganti demi bisa menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang pesat.

Alutsista memang saatnya harus diperbarui dan dimodernisasi. Apalagi, sejak peristiwa KRI Nanggala, sudah seyogianya alutsista yang akan dibeli bukan barang bekas. Pun pemenuhan alutsista harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik negara.

Maka itu, negara dalam hal ini memang berkewajiban mengupayakan alutsista yang lebih canggih dan pastinya baru. Namun jangan sampai pembiayaan dengan cara berutang lagi, tentu ini akan membebani APBN juga rakyat.

PENGIRIM: Khadijah Nelly, Sidikalang, Dairi, Sumut

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement