Sabtu 05 Jun 2021 09:16 WIB

Reposisi Forum Zakat

Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di seluruh dunia

Zakat menjadi kekuatan Indonesia
Foto: Republika/Thoudy Badai
Zakat menjadi kekuatan Indonesia

Oleh : Nana Sudiana, Direktur IZI/Mahasiswa Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI) UIN Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID -- Musyawarah Nasional (Munas) ke-9 Forum Zakat (FOZ) di Kota Batu, Jawa Timur pada pada 3-4 Juni 2021 baru saja berakhir. Walau ditengah masih adanya ancaman pandemi Covid-19 sehingga Munas sangat ketat soal prokes-nya, Alhamdulillah berjalan sukses sesuai rencana.

Secara rutin, Munas FOZ memiliki tiga agenda utama, yaitu pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Umum, pembahasan dan pengesahan AD/ART, tata Kelola rganisasi dan program kerja FOZ serta pembahasan resolusi. Selain mereview AD/ART, tata organisasi dan program kerja, Munas juga menghasilkan 9 resolusi. 

Munas ke-9 FOZ sangat penting bagi Gerakan zakat Indonesia. Di tengah menguatnya arus post-religion juga munculnya disrupsi di tengah modernitas kehidupan. Transisi ini juga ditambah semakin berat dengan adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

Saat yang sama, di Indonesia sendiri umat Islam tak berposisi sama dalam mensikapi kemajuan zaman. Kenyataan bahwa dunia saat ini telah terkoneksi global dan melampaui batas-batas teritorial suatu negara, yang oleh Kenichi Ohmae dibahasakan sebagai “the end of the nation state”, tetap tak bisa menyatukan pandangan umat.

Secara faktual ada dua paradigma yang berkembang di tengah umat Islam. Paradigma pertama cenderung konservatif sedangkan paradigma kedua cenderung liberal.

Walaupun ada sejumlah pihak yang berharap muncul paradigma alternatif, yang disebut paradigma moderat, tapi arus pemikiran ini masih belum cukup kuat.

Gerakan zakat Indonesia, sebenarnya bisa mengusung ruang mederasi beragama. Zakat dan filantropi Islam perkembangannya semakin bisa menguatkan arus tengah, bahwa Islam adalah agama modern, bero-rientasi pada kemajuan dan penuh dengan semangat kepedulian dan kasih sayang pada sesama manusia.

Oposisi atau Reposisi

Di tengah masih menguatnya sekulerisasi agama, yang oleh Jose Casanova disebut sebuah keniscayaan atas tuntutan perubahan zaman, ternyata peningkatan zakat dan filantropi Islam di Indonesia terus tumbuh dengan baik.

Ekspresi umat untuk menunjukan kepedulian dan rasa berbagi bahkan menurut Badan Amal di Inggris, Charities Aid Foundation (CAF), pada 2018, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. 

Paska Munas ke-9, urgensi FOZ semakin penting bagi dunia zakat. FOZ harus terus melakukan reposisi atas peran dan fungsi-fungsi strategisnya bagi keseimbangan pengambilan kebijakan pengelolaan zakat di Indonesia.

Berikut ini ada Tiga PR FOZ yang harus dimainkan dengan sungguh-sungguh. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement