REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui sebuah obat penurun berat badan yang digambarkan sebagai ‘game changer’ atau pengubah keadaan oleh para peneliti obesitas. Ini adalah pertama kalinya badan tersebut mendukung pengobatan semacam itu dalam beberapa tahun.
Wegovy, terapi manajemen berat badan yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Denmark Novo Nordisk, adalah obat penurun berat badan pertama yang disetujui FDA sejak 2014. Namun, itu bukan obat baru sepenuhnya.
Obat yang sama, yang disebut semaglutide, telah digunakan di AS dan negara-negara lain sebagai obat anti-diabetes selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, bukti telah menunjukkan bahwa semaglutide pada dosis yang berbeda juga berfungsi sebagai penekan nafsu makan yang kuat dan efektif.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini yang melibatkan hampir 2.000 orang dewasa gemuk dari 16 negara yang berbeda, para peneliti melaporkan pengobatan jangka panjang dengan obat tersebut menyebabkan rata-rata hampir 15 persen penurunan berat badan di seluruh kohort.
Beberapa orang pun kehilangan lebih banyak berat badan lagi. Hasil yang didapatkan oleh para ilmuwan itu lebih dari 30 persen dari kelompok tersebut turun lebih dari 20 persen dari berat badan mereka. Hal itu dianggap luar biasa oleh ilmuwan.
Peneliti obesitas dari University College London, Rachel Batterham, mengatakan, tidak ada obat lain yang mendekati tingkat penurunan berat badan ini. Dia menyebut obat ini benar-benar pengubah permainan. "Untuk pertama kalinya, orang dapat mencapai melalui obat apa yang hanya mungkin melalui operasi penurunan berat badan,” ujar dia, dilansir laman Science Alert, Selasa (8/6).
FDA mengumumkan Wegovy (semaglutide), telah disetujui untuk manajemen berat badan kronis pada orang dewasa yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Obat itu juga disetujui untuk dikonsumsi bagi orang yang memiliki setidaknya satu kondisi yang berhubungan dengan berat badan seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, atau tinggi kolesterol.
Terapi, yang diharapkan akan diluncurkan oleh Novo Nordisk di AS akhir bulan ini, hadir dalam bentuk suntikan seminggu sekali. Terapi itu memberikan hormon glukagon-like peptide-1 (GLP-1) yang membuat penerima merasa lebih kenyang, membantu mereka untuk kemudian makan lebih sedikit.
Dalam menyetujui formulasi Wegovy, FDA mempertimbangkan hasil dari empat uji klinis double-blind, terkontrol plasebo yang terpisah, berjalan selama 68 minggu, dan melibatkan sekitar 4.500 pasien secara total, yang secara acak menerima Wegovy atau plasebo.
Hasil sedikit berbeda di setiap percobaan tergantung pada parameter percobaan tertentu. Tetapi Novo Nordisk mengatakan penurunan berat badan rata-rata 17 hingga 18 persen dipertahankan selama lebih dari 68 minggu pada orang dengan obesitas dan tanpa diabetes tipe 2 yang menggunakan Wegovy selain mengadopsi cara mengurangi rencana makan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik.
Sebaliknya, kelompok plasebo mengalami penurunan berat badan yang jauh lebih rendah. Dalam salah satu uji coba, di mana kelompok Wegovy mengalami rata-rata 14,9 persen penurunan berat badan, kelompok plasebo menunjukkan penurunan berat badan hanya 2,4 persen dalam kondisi yang sama, menunjukkan semaglutide membantu orang makan lebih sedikit.
Mengingat bahwa hampir tiga perempat (73,6 persen) orang dewasa di AS berusia 20 atau lebih mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, diharapkan obat baru ini dapat membantu ribuan orang Amerika dengan penyakit terkait berat badan untuk mengatur asupan makanan mereka.