REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat di dunia diwajibkan menggunakan masker untuk pencegahan penyebaran virus Sars-CoV-2. Seiring dengan berjalannya waktu, masker menjadi kebutuhan sendiri dan termasuk dalam bagian penting dari pilihan busana sehari-hari.
Namun, tak semua kulit wajah toleran dengan pemakaian masker. Beberapa dari Anda mengalami maskne atau wajah berjerawat di sekitar mulut dan hidung akibat pemakaian masker.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, seorang dokter kulit, dr Kiran, berbagi cara sederhana untuk menghindari jerawat akibat masker. Di antara langkah-langkah sederhana itu, salah satu yang dia tempatkan di urutan teratas adalah memastikan masker Anda bersih gunakan masker baru setiap saat.
"Pastikan untuk tidak berlebihan menggunakan produk apa pun di area sekitar mulut Anda," tulisnya dalam unggahannya, seperti dikuti laman NDTV, Rabu (30/6).
Dr Kiran juga menyarankan agar Anda mengganti masker setiap empat jam. Jika berkeringat, disarankan untuk mengganti masker lagi.
Dia mengatakan, masker memerangkap kelembapan karena pernapasan dan keringat Anda, yang dapat meningkatkan risiko jerawat. Penyebab lainnya yaitu akibat gesekan. "Bahan penutup wajah dapat bergesekan dengan kulit Anda, menyebabkan lecet dan iritasi," ujarnya.
Dr Kiran menggarisbawahi penyebab jerawat pada wajah akibat masker, yaitu kepekaan atau alergi yang mungkin Anda miliki dengan bahan yang digunakan untuk membuat masker. Menurut dia, beberapa masker sudah diolah terlebih dahulu dengan bahan kimia atau terasa kasar di kulit. Demikian pula, memakai masker yang sudah dicuci dengan deterjen beraroma dapat menyebabkan iritasi.
Untuk menghindari maskne, dia menyarankan beberapa langkah. Pertama, cuci muka secara teratur. Langkah kedua, gunakan pembersih yang lembut. Lalu, gunakan pelembab non-komedogenik. Langkah keempat, beristirahatlah dari riasan.
"Kurangi lapisan perawatan kulit Anda. Anda tidak ingin 10 langkah. Anda tidak lebih dari tiga atau empat langkah," ujarnya.
Dia mengingatkan para pengikutnya di Instagram untuk terus memakai masker.
Dr Kiran secara teratur membagikan tips untuk menjaga kulit dan diri Anda tetap sehat. Misalnya, tentang kebenaran pembersihan kecantikan yang belum tentu baik untuk kulit. Sebab, kadar gula dan nutrisi lain yang berfluktuasi dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan dibandingkan kebaikan.
Dia kemudian menjelaskan bahwa diet dan kulit berjalan beriringan. "Jika Anda makan dengan baik, maka kulit juga merespons pola makan Anda yang baik," kat dia.
Paparan cahaya biru dapat menyebabkan penuaan kulit yang cepat, kerutan dini, pigmentasi dini, dan penipisan kolagen dari sel-sel kulit Anda. Dr Kiran menyarankan beberapa kiat sederhana untuk memastikan kulit tetap kenyal, muda, dan mempertahankan kilaunya bahkan saat Anda bekerja berjam-jam di depan layar.
Anda bisa memasang filter cahaya biru untuk layar ponsel dan laptop. Tabir surya dengan seng oksida atau titanium dioksida akan membantu kulit Anda melawan cahaya biru.
Dr Kiran mengatakan pembersih wajah atau pelembab wajah yang mengandung vitamin C, vitamin E, asam ferulat akan membantu melawan efek berbahaya dari cahaya biru. Dia juga mengingatkan tentang pentingnya istirahat, terutama dari paparan sinar biru.