REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Roy Keane mengecam pemain senior Inggris, yang membiarkan Bukayo Saka mengambil penalti penentu saat dikalahkan Italia dalam final Euro 2020. Penalti Saka mampu ditahan oleh Gianluigi Donnarumma, ketika Inggris harus tertunduk lesu di Wembley.
Keane heran dengan keputusan Saka jadi penendang penentu. Padahal, pemain berusia 19 tahun itu tidak pernah menjadi eksekutor penalti di klubnya, Arsenal. Tapi malah diberi tanggung jawab besar untuk melakukan tendangan kelima yang sangat penting dalam adu penalti.
''Jika Anda (Raheem) Sterling atau Jack (Grealish), Anda tidak bisa duduk di sana dan meminta seorang anak muda (Saka) melakukan tendangan penalti di depan Anda, Anda tidak bisa,'' ucap Keane, dikutip dari Skysports, Selasa (13/7).
Menurut legenda Manchester United tersebut, Sterling yang telah memenangkan banyak trofi untuk Manchester City, seharusnya berada di depan anak muda. Namun malah membiarkan sosok anak muda pemalu berusia 19 tahun berdiri di kotak penalti untuk jadi penendang terakhir.
Kegagalan penalti Inggris lainnya dilakukan oleh Jadon Sancho, berusia 21 tahun dan Marcus Rashford (23 tahun). Keduanya barus dimasukan pada menit akhir babak perpanjangan waktu. Hanya Harry Kane dan Harry Maguire yang sukses jadi eksekutor penalti pilihan Gareth Southgate tersebut.