REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah telah menerapkan PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pada 3 - 20 Juli 2021 di beberapa area di Indonesia akibat meningkatnya angka penularan Covid-19. Namun Astra Daihatsu tidak termasuk industri yang harus menghentikan proses produksinya selama PPKM Darurat berlaku.
Menurut Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Kamis (15/7), Daihatsu telah melakukan ekspor produknya ke sejumlah negara yang berdampak pada pemasukan devisa Indonesia. Di sisi lain Daihatsu menerapkan protokol kesehatan ketat dalam proses produksinya. Dampak dari itu terjadi penurunan produknya hanya 420 ribu pertahun. "Kami mendukung kebijakan pemerintah yang berorientasi ekspor," katanya.
Sejalan dengan peraturan tersebut, Daihatsu memberlakukan pembatasan operasional demi mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, serta stakeholders lainnya sekaligus mendukung peraturan pemerintah dalam meminimalisir penyebaran pandemi ini. Sejumlah ruang pamer dan bengkel juga dikurangi kegiatannya hanya 10 persen untuk melindungi karyawan dan konsumen. Karena itu konsumen yang hendak servis disarankan untuk booking terlebih dahulu, atau memaksimalkan layanan Daihatsu Mobile Service.
Bagi area yang terdampak PPKM Darurat, Daihatsu menutup sementara seluruh showroom di Jawa-Bali, serta 15 kota/kabupaten lainnya dengan menerapkan 100 persen WFH pada karyawan dan tetap berkomitmen melayani pelanggan dengan maksimal dari rumah untuk memenuhi permintaan konsumen. Guna mendukung Program PPKM Darurat, khususnya di sektor transportasi, logistik, distribusi barang dan jasa serta layanan kesehatan yang menggunakan armada kendaraan Daihatsu, layanan bengkel Daihatsu tetap beroperasi, namun dengan kapasitas terbatas.
Secara nasional, pasar ritel otomotif pada Juni 2021 mencatatkan torehan di kisaran 65 ribu unit, atau naik sebesar 2,5 persen dibandingkan bulan Mei 2021 lalu sebanyak sekitar 64 ribu unit. Kenaikan serupa juga terjadi pada pasar wholesales nasional, yang mencatatkan capaian kisaran 72 ribu unit, atau naik sebesar 32,7 persen dibandingkan bulan Mei 2021 lalu sekitar 54 ribu unit."Konsumen banyak bersikap wait and see di bulan ini sambil melihat perkembangan, tawaran pengembalian uang muka yang akan dikembalikan tidak menarik minat mereka karena dianggap merepotkan," kata Hendrayadi.