Sabtu 31 Jul 2021 17:16 WIB

Tips Mengemudi Teknik Eco Driving yang Perlu Anda Ketahui

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi teknik Eco Driving,

Perawatan berkala kendaraan secara teratur mengurangi risiko menurunnya performa kendaraan saat digunakan. Tampak salah satu kegiatan di bengkel resmi Suzuki
Foto: dok Suzuki
Perawatan berkala kendaraan secara teratur mengurangi risiko menurunnya performa kendaraan saat digunakan. Tampak salah satu kegiatan di bengkel resmi Suzuki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Mengemudi dengan teknik eco driving bukan semata bertumpu pada keselamatan dan kenyaman diperjalanan saja. Namun, juga mengutamakan aspek kepedulian terhadap lingkungan hidup dan efisiensi bahan bakar.  Hal ini akan berpengaruh pada usia pakai komponen kendaraan yang digunakan. 

Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki indomobil Sales (SIS) dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi teknik eco driving, yaitu pengemudi, kondisi mobil, serta lingkungan. Untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pengemudi, yaitu:

1. Waktu, rute, dan tujuan perjalanan

Hitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan agar dapat menghindari kemacetan. Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil akan sering melakukan stop and go, kondisi dimana mobil harus berhenti dan dijalankan kembali sesuai dengan kepadatan lalu lintas sehingga mengakibatkan boros bahan bakar. Selain

menghindari kemacetan, dalam menghitung estimasi waktu berkendara, pengemudi juga harus menyediakan waktu lebih jika menghadapi kejadian tidak terduga di perjalanan.

2. Cara mengemudi

Sebisa mungkin hindari mengemudi secara agresif karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros. Dalam mengemudi dengan teknik Eco Driving, untuk mencapai putaran maksimum pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi. Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000 hingga 3.000 rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.

Manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu dengan medan yang menanjak dan gunakan engine break saat bertemu dengan medan yang menurun. Akselerasi tinggi dalam mengemudi hanya akan menyebabkan konsumsi bahan bakar secara berlebihan. Begitu pula ketika hendak mengerem, pengemudi harus memperhitungkan jarak pengereman sekitar 3 detik dengan menekan pedal rem secara halus dan memanfaatkan engine break untuk pengereman. Selain itu, gunakan kecepatan ideal kendaraan dengan konstan sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar.

3.Penggunaan bahan bakar mobil yang sesuai

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai anjuran, yaitu bahan bakar tanpa timbal (unleaded fuel). Bahan bakar tanpa timbal akan meminimalisir polusi dari gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah untuk lingkungan sekitar. Pemilihan ban mobil juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung teknik eco driving. 

Salah satunya adalah dengan cara menggunakan ban bertipe hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah. Ban dengan tekanan angin yang kurang dapat memperlambat roda bergulir sehingga membutuhkan tenaga ke poros roda lebih besar. Selain bahan bakar dan ban mobil, penggunaan AC juga menjadi salah satu faktor borosnya bahan bakar. Untuk itu, hindari menggunakan AC dengan suhu maksimal dan gunakan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius.

4. Perawatan kendaraan

Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi untuk menjaga performa mesin dan komponen- komponennya agar selalu dalam keadaan prima ketika digunakan. Selain itu, melakukan perawatan berkala di bengkel resmi dapat menjaga garansi mobil. Supaya garansi tidak hangus, ikuti jadwal free service 1.000 km - 5.000 km di bengkel resmi seperti Suzuki yang menyediakan suku cadang asli. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement