Menanggapi aspirasi tersebut, Gus Muhaimin menyatakan memang perlu perubahan cara kerja pertanian di Indonesia. Masalah kelangkaan pupuk juga menunjukkan fakta bahwa subsidi, distribusi dan pelaku hilir dan hulu pertanian harus dievaluasi, termasuk juga pengawasan
"Saya sudah beberapa kali meminta Kementan dan pihak terkait membahas persoalan kelangkaan pupuk. Kadang-kadang pupuk banyak tapi distribusinya tidak tepat. Ini agenda serius kami, dan akan kami sampaikan melalui Presiden untuk mengatasi kelangkaan pupuk ini," kata Gus Muhaimin.
Soal pariwisata, Gus Muhaimin menyatakan sudah memanggil Menteri Pariwisata dan meminta cara kerja baru menangani pariwisata. Menurut dia dibanding pariwisata ditutup, lebih baik prokes saja diperketat.
"Jadi saya sampaikan dibanding pariwisata ditutup, lebih baik tetap dibuka tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Lalu jaga mobilitas orang, dan vaksinasi dipercepat. Dan tak kalah penting utamakan wisatawan lokal," kata Gus Muhaimin.
Untuk diketahui, acara tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD Provinsi NTB, anggota DPRD Kabupaten/Kota se NTB, sejumlah Lurah dan Kepala Desa di Lombok Tengah, Komisioner KPID NTB, Husna Fatayati, serta Rektor UNU NTB, Baiq Mulyanah.