REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group LMUI Toto Pranoto mengatakan PT Telkom Indonesia (Persero) telah melakukan langkah tepat dalam rencana penyatuan tiga anak usaha untuk lebih fokus pada bisnis data center.
Menurut Toto, data center merupakan bisnis yang akan terus berkembang dalam beberapa waktu le dalam. Toto menilai Telkom harus segera memasuki industri pasar data center agar tidak tertinggal dari kompetitor.
"Beberapa kompetitor Telkom sudah lebih awal ekspansi ke segmen ini dengan lebih agresif. Jadi apabila ada satu anak usaha Telkom yang fokus menggarap produk ini adalah langkah tepat," ujar Toto kepada Republika di Jakarta, Kamis (25/11).
Toto menyampaikan Telkom memiliki progres kinerja yang cukup baik jika dibandingkan dengan BUMN Malaysia yakni Telekom Malaysia dan Singapura yakni Singtel pada masa pandemi. Kata Toto, Telkom mencatatkan perubahan aset sebesar 11,3 persen dan perubahan revenue sebesar 1 persen.
"Profit Margin Telkom Indonesia pada 2020 juga cukup bersaing dibandingkan kompetitor. Sebagian besar pendapatan Telkom yakni 44,2 persen dikontribusikan segmen Data, Internet, dan Jasa IT," ucap Toto.
Toto menilai aksi Telkom untuk fokus pada data center sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta Telkom lebih fokus pada segmen business-to-business atau bisnis ke bisnis seperti data center dan infrastruktur telekomunikasi, sementara Telkomsel menyasar consumer seperti konten kreatif. Dengan begitu, ucap Toto, Telkom dapat kian fokus pada infrastruktur telekomunikasi dan pengelolaan data center.
"Apalagi tantangan di sektor ini cukup menantang dengan makin cepatnya kemajuan dan perubahan teknologi. Misalnya segera masuk implementasi 5G. Ini membutuhkan belanja modal dan kompetensi teknis cukup tinggi," kata Toto.