REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam upaya memutus rantai kemiskinan, Baznas mengoptimalkan program pendidikan sebagai salah satu jalan untuk memperbaiki kualitas ekonomi sekaligus pendidikan masyarakat yang tergolong miskin. Baznas melalui Lembaga Beasiswa Baznas (LBB) meluncurkan program Beasiswa Cendekia Baznas (BCB).
Beasiswa Cendekia Baznas adalah program penyaluran beasiswa kepada mahasiswa di seluruh Indonesia yang memenuhi kualifikasi dan prosedur yang ditetapkan oleh Lembaga Beasiswa Baznas. Penerima Beasiswa Cendekia Baznas akan diberikan hak nya terhitung sejak menjadi peserta beasiswa hingga lulus atau semester 8.
Peserta Beasiswa Cendekia Baznas adalah orang-orang terpilih yang memiliki tujuan besar, yaitu menjadi orang-orang yang memiliki kedalaman ilmu di bidangnya masing-masing dan memiliki keluhuran akhlak. Dua hal ini yang perlu mewarnai kepribadian dan kehidupan setiap penerima beasiswa.
Pribadi yang semangat belajar, berintegritas, bersungguh-sungguh, jujur, rasa ingin tahu yang tinggi, saling menolong, memiliki target yang jelas, dan berprestasi. Pribadi yang taat kepada Allah, rasul, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman adalah menjadi bagian terpenting yang tidak terpisahkan. Nilai-nilai inilah yang mendarah daging di setiap penerima beasiswa.
STEI SEBI merupakan salah satu dari 101 kampus yang telah menjadi kampus mitra Beasiswa Cendekia Baznas. Mahasiswa STEI SEBI kembali mendapatkan kepercayaan sebagai penerima Beasiswa Cendekia Baznas di tahun 2021. “Setelah dua tahun sebelumnya mendapatkan Beasiswa tersebut, di tahun 2021 Alhamdulillah Lembaga Beasiswa Baznas kembali memberikan beasiswa kepada 10 orang mahasiswa STEI SEB,” kata Ketua STEI SEBI Sigit Pramono PhD, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/11).
Ia menambahkan, kategori beasiswa yang diperoleh adalah Cendekia Baznas kategori Studentpreneur Muda. “Diharapkan di masa depan, setiap penerima beasiswa memiliki kemandirian pendapatan dan kemandirian ekonomi melalui program usaha,” ujarnya.
Tidak hanya itu, diharapkan mahasiswa membuka lapangan kerja baru sehingga mampu memberikan ruang untuk menurukan tingkat pengangguran. “Kemampuan merencanakan bisnis, pengelolaan keuangan, komunikasi, memperluas jaringan, monitoring dan evaluasi usaha perlu dipelajari dan terus dikembangkan. Selain itu, mahasiswa penerima beasiswa juga diharapkan dapat menjadi inspirasi yang baik bagi mahasiswa lainnya dengan kompetensi dan prestasi yang terus bertambah,” papar Sigit.