REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini negara-negara di berbagai belahan dunia mulai menerapkan restriksi baru sejalan dengan munculnya varian Omicron. Otoritas kesehatan Amerika Serikat secara tegas menyatakan bahwa varian Omicron perlu ditanggapi dengan serius, namun tanpa kepanikan.
Bukti awal menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki kemampuan menular lebih besar dibandingkan varian Delta. Akan tetapi, belum diketahui bagaimana gejala dan dampak varian Omicron terhadap efektivitas vaksin.
"Kita akan mendapatkan data dari para ilmuwan yang sangat bekerja keras dalam beberapa pekan ke depan, yang akan membantu memberitahu bagaimana kita bisa menempatkan varian baru ini dalam konteksnya," pungkas Dr Jonathan Reiner, seprti dilansir Market Watch, Selasa (30/11).
Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases dan Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Dr Anthony Fauci mengatakan, varian baru ini kemungkinan lebih menular dibandingkan varian lain, bahkan bila dibandingkan Delta. Mengingat pemahaman mengenai varian Omicron masih terbatas, Dr Fauci menilai penting untuk mengambil tindakan berjaga-jaga dibandingkan menyesal kemudian.
"Seperti yang sering saya katakan, kita hanya perlu bersiap untuk kemungkinan terburuk," ungkap Dr Fauci.
Dr Fauci mengatakan vaksinasi dan mendapatkan booster masih merupakan bentuk pertahanan terbaik. Menurut Dr Fauci, varian baru mungkin bisa sedikit mengurangi efektivitas vaksin, tapi mustahil varian tersebut bisa benar-benar mengeles dari perlindungan yang dibentuk oleh vaksin.
"Justru itu alasan bagi orang yang sudah divaksinasi untuk mendapatkan booster, dan orang yang belum divaksinasi untuk mendapatkan vaksin," pungkas Dr Fauci.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur National Institute of Health Dr Francis Collins. Dr Collins menilai vaksin kemungkinan besar akan memberikan perlindungan melawan varian Omicron.
"Kami memperkirakan bahwa kemungkinan besar vaksin-vaksin yang ada akan cukup memberikan perlindungan," jelas Dr Fauci.
Dokter yang pertama kali menyuarakan kekhawatiran mengenai varian Omicron, Barry Schoub, mengatakan kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron cenderung ringan atau sedang. Schoub mengatakan hal tersebut merupakan tanda yang baik.
Akan tetapi, hal tersebut masih bisa berubah. Alasannya, sejauh ini pasien-pasien Covid-19 yang disebabkan varian Omicron masih berusia muda dan sehat sehingga memang memiliki kecenderungan untuk mengalami gejala lebih ringan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah bertemu dengan tim respons Covid-19 untuk mendiskusikan varian Omicron. Dibutuhkan waktu beberapa pekan untuk melakukan studi dan mempelajari varian Omicron beserta dampaknya terhadap vaskin dan gejala.