REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikat gigi adalah rumah bagi lebih dari 100 juta bakteri dan semuanya cukup berbahaya. Para peneliti dari University of Manchester di Inggris menemukan bakteri E coli dan staphylococcus pada sikat gigi.
Penggantian sikat gigi sebaiknya dilakukan rutin dan lebih sering dibandingkan biasanya jika seseorang tengah sakit. Benarkah mengganti sikat gigi diperlukan setidaknya tiga bulan sekali? Para ahli dari merek perawatan gigi, Hello, mengamini anjuran tersebut.
“Itu benar, Anda harus menggunakan dan membuang setidaknya empat sikat gigi yang berbeda atau mengganti kepala sikat gigi elektrik Anda setidaknya empat kali setiap tahun. Ini terutama karena sikat gigi Anda penuh dengan kuman dan virus,” tulis laporan dilansir di laman Express.co.uk, Ahad (19/12).
Ada sebagian bakteri yang bermanfaat. Itu sebabnya sikat gigi dapat digunakan selama tiga sampai empat bulan tanpa membahayakan. Namun, saat seseorang sakit, terkena flu atau bahkan Covid-19, penting untuk mengganti sikat gigi segera setelah sembuh. Berikut tiga alasan mengganti sikat gigi setelah sembuh dari Covid-19: