Senin 07 Feb 2022 18:54 WIB

Hoaks Fenomena Aphelion Beredar, Apa Itu?

Hoaks fenomena Aphelion sebut bumi akan semakin dingin.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Hoaks fenomena Aphelion sebut bumi akan semakin dingin.
Foto: AP/Shannon Buhler/Northstar Ski Resort
Hoaks fenomena Aphelion sebut bumi akan semakin dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hoaks yang beredar tentang fenomena Aphelion masih marak terjadi. Hoaks yang beredar menyebut fenomena Aphelion akan membuat bumi semakin dingin. Sebenarnya, apa itu fenomena Aphelion?

Menurut Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Aphelion merupakan fenomena di mana posisi bumi berada pada titik terjauh dari matahari. Ini disebabkan orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna tetapi berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Baca Juga

Perlu diketahui, fenomena ini tidak berdampak pada bumi. “Secara umum tidak ada dampak yang signifikan pada bumi. Suhu dingin yang terasa saat pagi hari akan terjadi hingga Agustus nanti. Ini merupakan hal biasa yang terjadi pada musim kemarau karena tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan bumi yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh awan,” kata LAPAN dalam akun Instagramnya @lapan_ri, dikutip Senin (7/2/2022).

Mengingat posisi matahari saat ini berada di belahan utara, maka tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin. Oleh karena itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara.

Saat ini, angin bertiup dari arah Australia sedang mengalami musim dingin. Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa.

Sementara Pelaksana Tugas Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko mengatakan beberapa waktu lalu, fenomena Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran Juli di mana matahari berada pada titik jarak terjauh.

Menurut dia, Aphelion tidak berpengaruh signifikan. Ini termasuk pada periode bumi yang letaknya lebih dekat dengan matahari disebut Perihelion. Urip menjelaskan periode Aphelion puncaknya terjadi pada Juli sedangkan Perihelion pada Januari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement