REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Yayasan Membangun Nusantara Kita saat ini tengah mengembangkan Universitas Nusantara yang akan berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 31, Bogor, Jawa Barat.
“Kami tengah mengembangkan Universitas Nusantara (UN) yang kami cita-citakan menjadi universitas kelas dunia. Kampus ini akan berada di tengah kota mandiri terintegrasi yang memadukan model bangunannya hibridasi antara local wisdom, modern, futuristik dan imajinatif yang menyediakan kampus, jejak kuliner, rumah sehat, sport centre, mall, musium, riset dan hall musik,” kata Ketua Yayasan Membangun Nusantara Kita (YMNK) sekaligus founder Universitas Nusantara, Prof Yudi Haryono PhD dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (14/2).
Ia menambahkan, Universitas Nusantara direncanakan mempunyai sejumlah kurikulum unggulan, yakni Ideologi Pancasila, Konstitusi, Postkolonial, Triasekonomika, Psikohermeneutika, Sejarah Aktif, Nusantara Studies, Jejak Rempah, Emas, Nuklir dan Peradaban Herbal, keIndonesiaan (dari Atlantik ke Masa kini). “Kelak akan menjadi rumah persemaian kepemimpinan dan gugus kejeniusan, kreator bagi pemanggul narasi atlantik perealisasi janji proklamasi,” ujarnya.
Kampus Universitas Nusantara dibangun di atas tanah seluas lima belas hektar, di lembah gunung dan terintegrasi dalam kawasan kota mandiri. “Kampus ini dikelola dengan cara manajemen koperasi sehingga semua yang terlibat di dalamnya menjadi pemilik. Manajemennya smart university (terintegrasi secara IT),” tuturnya.
Yudi menjelaskan, Universitas Nusantara ditargetkan diisi oleh 15.000 mahasiswa dan 300 profesor serta 600 doktor. Fakultas unggulannya adalah kesehatan dan kejeniusan; seni dan spiritualitas; ekonomi-politik dan konstitusi; peradaban dan falsafah; kedokteran dan herbal.
“Kampus ini didesain dengan fakultas-fakultas unggulan yang nantinya memproduksi manusia-manusia unggul karena kemampuannya menguasai berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Karena itu fakultas ini lahir sebagai jawaban atas kebutuhan sangat mendesak bagi terbangunnya kembali kemandirian dan kedaulatan negara Indonesia,” ujarnya.
Terkait pengembangan Universitas Nusantara, Yayasan Membangun Nusantara Kita (YMNK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan ahli pertanian modern dan ahli marketing, Senin (14/2). Mereka adalah Faiz Thalib (ahli pupuk organik), Budiyanto (ahli tanah dan tanaman), dan Purbowo Setyo Widodo (ahli kimia), dan Connie C Irwiany (ahli marketing). “Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari upaya kami mewujudkan Universitas Nusantara sebagai universitas kelas dunia,” kata Yudi.
Yudi menyebutkan, kamus Universitas Nusantara direncanakan mulai dibangun awal Juni 2022. “Universitas Nusantara akan mulai menerima menerima mahasiswa baru pada Juni 2024,” tuturnya.