Jumat 04 Mar 2022 22:16 WIB

Jadikan Fast Food Sebagai Makanan Rekreasi

Batasi konsumsi fast food hanya sepekan atau sebulan sekali.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fuji Pratiwi
Fast food. Konsumsi fast food disarankan sebagai makanan rekreasi saja.
Foto: Flickr
Fast food. Konsumsi fast food disarankan sebagai makanan rekreasi saja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali makanan cepat saji (fast food) jadi pilihan untuk dikonsumsi, bahkan favorit seseorang karena penyajiannya yang cepat, rasa, dan bisa langsung makan begitu dibeli. Namun, Ketua Umum Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) Rita Ramayulis meminta fast food tidak sering dikonsumsi dan hanya sebagai makanan rekreasi.

"Jadikan fast food sebagai makanan rekreasi, artinya hanya konsumsi sebulan sekali bagi orang yang berat badannya berlebih," ujarnya saat mengisi radio kesehatan bertema Hari Obesitas Dunia bertema Berani Ganti Ukuran, Gak Gendut Lagi, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Sedangkan bagi masyarakat yang lainnya, fast food bisa dikonsumsi sekali dalam sepekan tetapi itu dengan jumlah yang sedikit. Jadi, Rita meminta fast food tidak dikonsumsi dalam jumlah porsi yang besar.

Sebab, dia menjelaskan makanan fast food mengandung tinggi gula garam lemak (GGL). Kendati demikian, ia mengakui ada fast food yang baik. Contohnya seperti mengkonsumsi olahan sayur. Jadi, meski tinggi GGL, ada kandungan serat juga dalam makanan ini.

Lebih lanjut, Rita menyebutkan alternatif untuk cemilan sehat maka bisa masukkan buah sebagai makanan selingan. "Untuk cemilan sehat bisa buah potong karena jarang ditemui di buah utama," ujarnya.

Selain itu, ia menyebutkan cemilan sehat bisa diperoleh di aneka sumber protein seperti kacang-kacangan rebus, kedelai rebus, kacang tanah rebus. Kemudian olahan tepung yang tidak berlemak banyak seperti dim sum, siomay tak digoreng, atau aneka susu misalnya susu rendah lemak atau yoghurt juga bisa menjadi pilihan.

Kendati demikian, ia meminta antara asupan makanan dan aktivitas olahraga harus seimbang. "Artinya jangan menganggap bisa makan sembarangan karena nanti juga olahraga. Olahraga itu kewajiban karena tubuh membutuhkannya dan makanan juga kewajiban karena tubuh kita butuh makanan sehat," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement