Ahad 27 Mar 2022 19:29 WIB

Gejala Kanker yang Bisa Dilihat dari Kebiasaan Tidur

Jika mengalami ini, Anda sebaiknya tidak menunda memeriksakan diri ke dokter.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Gejala kanker yang bisa dilihat dari kebiasaan tidur. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Gejala kanker yang bisa dilihat dari kebiasaan tidur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendeteksi kanker lebih dini dapat memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi pasien. Hanya saja, hampir setengah dari pasien tak menyadari dan mengabaikan gejala-gejala awal kanker yang mereka alami.

Salah satu gejala tersebut adalah terbangun dari tidur karena merasakan nyeri. Terbangun dari tidur karena perasaan ingin buang air besar juga patut dicurigai sebagai "red flags" yang berkaitan dengan gejala kanker. Gejala lain yang juga perlu diwaspadai adalah dorongan untuk berdiri karena merasa ingin muntah.

Baca Juga

"Bila Anda mengalami nyeri atau sesuatu yang membangunkan Anda dari tidur Anda, maka itu tidak normal," kata dr Nighat Arif, seperti dilansir Express.co.uk Ahad (27/3/2022).

Dr Arif mengatakan, ada orang yang bangun pada pagi hari lalu kemudian merasa ingin ke toilet untuk buang air. Namun ada pula orang yang terbangun karena ada dorongan untuk buang air besar. Kedua kondisi tersebut sebenarnya berbeda, dan yang patut diwaspadai sebagai gejala kanker adalah yang kedua.

"Mengetahui perbedaannya sangat penting untuk pasien kami," jelas dr Arif.

Menurut dr Arif, gejala terbangun karena ada dorongan untuk buang air besar kerap dialami oleh pasien kanker usus. Seperti diketahui, salah satu gejala dari kanker usus adalah adanya perubahan pada kebiasaan buang air besar.

Secara umum, dr Arif mengatakan ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk merespons perubahan tubuh yang tak biasa. Salah satu di antaranya adalah membuat sebuah jurnal untuk mencatat berbagai gejala yang dialami dalam keseharian. Jurnal ini sebaiknya ditulis selama minimal tiga pekan.

Gejala apa pun yang dirasakan selama kurun waktu tersebut boleh dituliskan ke dalam jurnal, meski gejala itu tidak begitu sering terjadi. Gejala yang ditulis juga tak hanya mencakup gejala pada fisik, tetapi juga pada kesehatan mental.

"Semua potongan-potongan informasi itu sangat penting bagi kami sebagai dokter," uja dr Arif.

Hal kedua yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter bila mengalami beberapa kondisi. Kondisi tersebut di antaranya adalah keluarnya darah atau perdarahan dari mana saja, adanya benjolan, dan adanya sesuatu yang terasa tidak sesuai atau sebagaimana mestinya.

"Jangan takut. Kami di sini untuk menolong Anda," kata dia.

Hal ketiga yang sebaiknya dilakukan adalah cekatan mengenali gejala dan tidak menunda-nunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat kanker terdeteksi dan diobati, semakin baik prognosis yang dimiliki oleh pasien.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement