REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mewujudkan nilai kreativitas pada dunia pendidikan, tim hibah Program Riset Keilmuan Direktorat Sumber Daya Kemendikbudristek dari Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar From Group Discussion (FGD) dan pelatihan literasi media digital ke desa. Tepatny, di SD Jatisura I Majalengka yang digelar belum lama ini.
Menurut Ketua Tim PKM, Ike Junita Triwardhani, kegiatan FGD tersebut dipimpin oleh ketua tim riset keilmuan. Serta, dihadiri oleh guru dari SD Jatisura I Majalengka, komunitas kreatif dari Jatiwangi art Factory, aparatur desa setempat, dan orang tua siswa.
"Pada FGD ini, kami membahas mengenai pentingnya komunikasi antara pihak sekolah dengan stakeholder yang berada di luar sekolah dengan harapan dapat terjalinya proses pembelajaran kreatif yang dapat diterapkan pada siswa," ujar Ike, Selasa (13/9).
Kegiatan ini, kata dia, tidak hanya ditekankan pada Forum Group Discussion. Tapi, siswa SD Jatisura I Majalengka diberikan pelatihan terkait literasi media digital. Para mahasiswa dari anggota tim Riset Keilmuan Unisba menyajikan materi pelatihan mulai dari pengenalan media digital hingga pada penggunaan media digital yang tepat.
"Kami berharap, dari riset yang telah dilaksanakan ini dapat menghasilkan sebuah pemetaan stakeholder yang terlibat dalam pendidikan anak di desa serta menghasilkan model Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk implementasi Pendidikan anak di Desa," paparnya.
Ike menjelaskan, kreativitas pendidikan yang dihadirkan pihak sekolah pada proses pengajaran tidak luput dari peran stakeholder pendidikan yang mampu mendukung pengembangan program pendidikan yang ada pada setiap sekolah. Karena stakeholder juga turut berperan untuk menjembatani proses pendidikan dengan tingkat kreativitas yang berkembang di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
Bahkan, kata dia, stakeholder pendidikan yang berperan dapat dari berbagai kalangan yang berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan. Di antaranya pemerintah, komunitas sekolah (guru, murid dan orang tua siswa), komunitas kreatif, para ahli (dosen dan jejaringnya, narasumber, dan mahasiswa).
Menurutnya, tingkat kreativitas pendidikan tidak hanya dapat diterapkan pada sekolah yang berada di wilayah perkotaan. Tapi, wilayah desa juga perlu menerapkan konsep kreativitas pendidikan sebagai bentuk pengembangan nilai-nilai positif yang dapat menumbuhkan karakter manusia yang dapat mengembangkan diri para siswa tersebut.
Sekolah pun, kata dia, perlu memberikan perhatian kepada siswa salah satunya dengan tingkat kreativitas pendidikan yang disajikan. Tingkat kreativitas pendidikan ini dapat menghadirkan nilai-nilai positif bagi para anak sehingga dapat membentuk karakter yang dapat mengembangkan potensi yang ada.