REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong PT Telkom Indonesia (Persero) bertransformasi menjadi digital telco atau perusahaan telekomunikasi digital. Erick ingin Telkom menjadi garda terdepan dalam penguatan ekosistem digital nasional.
"Bangsa Indonesia harus bisa membuktikan kepada bangsa-bangsa di dunia bahwa kita punya ekosistem sendiri. Telkom salah satu tulang punggung digitalisasi Indonesia harus selalu berinovasi dan berkolaborasi untuk dapat wewujudkan ekosistem digital yang merata di masa depan," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (13/10).
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan arahan Erick sejalan dengan visi misi yang dicanangkan Telkom pada 2019. Telkom, lanjut Ririek, menangkap amanat tersebut sebagai motivasi untuk mengakselerasi langkah transformasi dan menjadi lokomotif penggerak digitalisasi Indonesia.
"Telkom melihat potensi digital tersebut sebagai sebuah peluang besar untuk terus mendukung pemerataan serta peningkatan kualitas digitalisasi yang tengah terjadi," ujar Ririek.
Ririek mengatakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang kuat dan kompetitif tidak hanya semata-mata untuk memenuhi permintaan pasar dan konsumen, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkuat integritas Indonesia sebagai sebuah negara. Ririek meyakini digitalisasi dapat membawa Indonesia untuk melompat sehingga mampu sejajar dengan negara maju lainnya.
"Telkom berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung terwujudnya Indonesia yang merdeka dan berdaulat secara digital," lanjut Ririek.
Kata Ririek, Telkom terus menjalankan komitmen untuk bertransformasi menjadi digital telco terdepan. Telkom, ucap Ririek, memiliki mimpi besar mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan, yang tertuang dalam tiga misi perusahaan, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital, mengembangkan talenta digital unggulan, serta mengorkestrasi ekosistem digital.
"Untuk mencapai kedaulatan digital tersebut, setidaknya ada tiga ranah yang harus diciptakan yaitu lingkungan, masyarakat, dan ekonomi digital," ucap Ririek.
Ririek memaparkan Telkom fokus menggarap kompetensi dan kapabilitasnya di bisnis digital dengan melalui tiga pilar utama, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Dalam tiga tahun terakhir melakukan transformasi, sambung Ririek, Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat, seperti pengembangan 171.654 km serat optik yang tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK).
"Infrastruktur ini didukung pula dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel dan 36.787 menara telekomunikasi," ungkap Ririek.