Senin , 24 Oct 2022, 09:38 WIB

Ghana Ajak Rakyatnya Berdoa dan Puasa demi Kesuksesan The Black Stars di Piala Dunia

Rep: Eko Supriyadi / Red: Israr Itah
Para pemain tim nasional Ghana (ilustrasi).
Foto EPA-EFE/Ryan Wilkisky

Para pemain tim nasional Ghana (ilustrasi).

Doa dan puasa dilakukan umat Kristen dan Muslim di Ghana.

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Setiap negara yang lolos ke Piala Dunia ingin tim nasional mereka bisa tampil sebagus mungkin. Karena itu, banyak persiapan yang dilakukan, seperti memanggil pemain baru, mengganti formasi, atau mengganti pelatih.

Namun ada yang unik dari persiapan Ghana, dan asosiasi sepak bola negara tersebut. Satu bulan sebelum Piala Dunia digelar di Qatar, negara dengan populasi Kristen mayoritas itu menggelar doa selama dua hari dan puasa nasional. Ritual itu tidak hanya dilakukan oleh orang Kristen, tapi juga Islam yang populasinya 17 persen.

Baca Juga

Ghana memang bukan tim favorit di Piala Dunia. Mereka tim dengan peringkat terendah di FIFA dari 32 negara yang jadi peserta, yaitu 61. Juara Afrika empat kali itu akan menghadapi Portugal, Korea Selatan, dan Uruguay, yang menyingkirkan Ghana di perempat final 2010. pada fase grup.

Namun mereka kehilangan tempat di Rusia 2018. Harapan untuk kembali ke panggung global pun telah dibayangi oleh pesimisme tentang polesan pelatih Otto Addo dan aksi para pemainnya. Addo menggantikan Milovan Rajevac pada Januari, setelah Ghana tersingkir dari fase grup di Piala Afrika.

Addo membantu menginspirasi tim untuk melewati rival sengit Afrika Barat, Nigeria dengan gol tandang pada Maret lalu untuk lolos ke Piala Dunia keempat mereka. Namun sejak saat itu mereka terlihat goyah. 

Dua kemenangan dalam 12 pertandingan pada 2022

Ghana membuka pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2023 dengan kemenangan kandang 3-0 atas Madagaskar pada Juni. Setelah itu imbang 1-1 dengan Republika Afrika Tengah. Skuad yang cedera dan terkena Covid-19 itu kemudian tampil buruk di turnamen Kirin Cup di Jepang. Ghana kalah 4-1 oleh tuan rumah, sebelum bermain imbang 0-0 dengan Cile.

Setelah menderita kekalahan 3-0 dalam pertandingan persahabatan di Prancis, Ghana bekerja keras mengalahkan Nikaragua, yang 81 peringkat di bawah mereka, dengan skor 1-0 di Spanyol. Kesulitan tim dan penampilan lesu telah menyebabkan keraguan atas kemampuan Ghana di lapangan.

Mungkin itu sebabnya Ghana mencari cara lain, mulai berserah kepada Tuhan. Sebanyak 71 persen dari 32 juta pendudukan Ghana adalah kristen, 17 persen muslim dan sebagian kecil menganut agama adat tradisional. Ajakan pemerintah itu membuat banyak orang menghadiri gereja pada malam hari, doa bersama sepanjang malam dan iklan yang bertebaran dimana-mana untuk mengadakan pertemuan di jalan bagi umat Kristen.

"Ghana adalah negara Kristen dan pemerintah kami telah menyisihkan satu hari untuk berdoa dan berpuasa bagi tim nasional. Umat Islam mulai dan Kristen juga akan berdoa untuk tim nasional. Ini penting kita bisa mendoakan mereka baik-baik saja ketika pergi Qatar,'' kata Owusu Boakye Amando, penggemar Aston Villa dan Ghana, dikutip dari BBC, Senin (24/10/2022).

Beberapa warga Ghana mempertanyakan kurangnya manajemen permainan dan komitmen Addo kepada negara Afrika Barat itu di media sosial. Pelatih berusia 47 tahun itu menggabungkan tugasnya di Ghana dengan peran sebagai talent scouting di klub Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund, di mana ia menghabiskan enam tahun sebagai pemain.

Persiapan Ghana pun sangat minim, dengan hanya satu pertandingan persahabatan tersisa sebelum turnamen, melawan Swiss di Abu Dhabi pada 18 November. Sepekan kemudian mereka harus menjalani pertandingan pembuka grup melawan Portugal. Saat itu tiba, the Blacks Stars membutuhkan aksi nyata di lapangan untuk mendukung doa yang lebih dulu dipanjatkan demi mendapatkan hasil yang diharapkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
piala dunia piala dunia 2022 piala dunia qatar ghana otto addo
Berita Terpopuler
Berita Lainnya