Ahad 06 Nov 2022 07:44 WIB

Ayah Ibunya Otoriter, Anak Tumbuh dengan Kecenderungan Depresi

Kecenderungan depresi tak tampak pada anak dengan orang tua suportif.

Rep: Adysha Citra Ramadani, Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Remaja depresi (ilustrasi). Orang tua dengan gaya pengasuhan otoriter membuat anak-anaknya tumbuh dengan kecenderungan depresi.
Foto: Pxhere
Remaja depresi (ilustrasi). Orang tua dengan gaya pengasuhan otoriter membuat anak-anaknya tumbuh dengan kecenderungan depresi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola pengasuhan yang strict atau otoriter bisa memicu perubahan pada otak anak. Perubahan tersebut nantinya dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi, ketika sudah dewasa.

"Kami memiliki beberapa indikasi bahwa perubahan-perubahan ini membuat anak-anak yang sedang bertumbuh memiliki kecenderungan pada depresi," jelas peneliti Evelien Van Assche MD, seperti dilansir WebMD.

Baca Juga

Situasi serupa, menurut Van Assche, tidak ditemukan pada anak-anak yang mendapatkan pengasuhan suportif. Beragam informasi ini diketahui setelah tim peneliti dari The University of Leuven melakukan sebuah studi di Belgia.

Studi ini melibatkan 23 anak, 12 di antaranya anak laki-laki dan 16 lainnya anak perempuan. Seluruh anak-anak ini merasa orang tua mereka memberikan pengasuhan yang otoriter, manipulatif, dan menggunakan hukuman fisik.

Sebagai pembanding, tim peneliti juga melibatkan anak lain yang sepantaran. Anak-anak dalam kelompok pembanding ini memiliki orang tua dengan pola pengasuhan yang suportif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement