REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak selamanya nongkrong itu sia-sia. Aktivitas nongkrong di cafe juga bisa diselingi untuk menambah wawasan dan bernostalgia. Seperti konsep yang ditawarkan Cafe Kampoeng Gallery.
Cafe Kampoeng Gallery kental dengan karya seni. Di cafe yang juga sebuah galeri tersebut, pengunjung bisa menemukan berbagai macam barang antik yang merupakan koleksi pribadi dari sang pemilik, Ivan Moningka.
Mas Ivan, begitu ia bisa disapa, mendirikan tempat ini agar pengunjung dapat menikmati karya seni sekaligus bernostalgia dengan barang-barang tempo dulu. Koleksi yang dipajang antara lain mobil hot wheels, piringan hitam band-band ternama pada zamannya, kumpulan buku, dan berbagai macam zine (magazine atau fanzine), serta koran-koran pada era 90-an, dan beberapa lukisan.
Cafe ini juga menghadirkan live music setiap malam hari. Yang menarik, alat musik yang digunakan berasal dari era 90-an.
Kampoeng Gallery berada di Kebayoran lama dan berdekatan dengan stasiun kereta. Tempatnya memang agak tertutup, tetapi ketika masuk ke dalam kita langsung disuguhkan dengan nuansa klasik dan unik. Cafe ini bisa dibilang sebagai hidden game di Jakarta Selatan.
Posisi Kampoeng Gallery sekitar 200 m dari kolong jembatan layang Kebayoran Lama atau alamat tepatnya di Jl Mesjid Al-Huda no.1. Cafe ini buka setiap hari mulai dari jam 09.00-02.00 WIB.
Berbagai menu disediakan di sini. Mulai dari mie ayam hingga nasi goreng kampung yang dijual dengan harga yang tidak menguras isi kantong. Untuk minuman dibandrol dari harga Rp 5.000 sampai Rp 15 ribu, sedangkan harga makanan sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu. Yang semakin membuat betah adalah cafe ini menyediakan wifi gratis.
Kampoeng Gallery berdiri sejak 2010. Tidak hanya barang-barang antik yang jadi koleksi, cafe ini juga memiliki koleksi buku yang tidak hanya menjadi pajangan, tetapi juga bisa dipinjam selama nongkrong di cafe tersebut.
Jadi bagi Anda yang ingin nongkrong sembari bernostalgia di era 1990-an, bisa mencoba mengunjungi Kampoeng Gallery.