REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ICITRI (International Conference on Information Technology Research and Innovation) 2022 sukses digelar secara daring oleh Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), pada Kamis (10/11/2022). Konferensi internasional ini mengangkat tema “Empowering Community with Advanced Technologies to Support Digital Transformation in The Post-Pandemic Era”, dengan menghadirkan keynote speaker, Prof Ir Zainal Arifin Hasibuan selaku General Chair of APTIKOM Indonesia.
Prof Zainal Arifin Hasibuan dalam materinya menyampaikan tentang bagaimana mengelola dan menghitung data dalam kapasitas yang besar dan siap menghadapi era big data dengan 5 V yakni Volume, Velocity, Variety, Veracity, Value.
“Pergeseran paradigma dari data ke big data ada tiga yakni data, sampel data lalu big data. Dimana asal data yang bersifat homogen dan terbatas, kemudian menjadi sampel data yakni hipotesis, inferensi dan perwakilan. Lalu, kini adaptasi pada big data dengan pola tertentu, bersifat heterogen dengan berbagai macam populasi,” terangnya dalam paparan materi yang disampaikan, Kamis lalu.
Ia juga menjelaskan dalam big data juga perlu mempelajari tentang lifecycle data science. Dalam lifecycle data science ada tujuh unsur yang perlu diketahui dan dipelajari. “Data sains itu sendiri merupakan bidang ilmu interdisipliner yang menggunakan metode ilmiah, proses, algoritma dan sistem untuk mengekstrak ilmu juga wawasan dari banyak data terstruktur dan tidak terstruktur,” ungkapnya.
Sementara lifecycle data science itu sendiri, ungkapnya terdiri dari business understanding, data mining, data cleaning, data exploration, feature engineering, predictive modeling dan data visualization.
“Data science ini mengekstrak pengetahuan dan wawasan dari big data untuk selanjutnya digunakan sebagai masukan sistem berbasis artificial intelligence. Lewat ICITRI 2022 ini, diharapkan peneliti, praktisi dan akademisi dapat langsung mempromosikan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki,” ujarnya, seperti dalam siaran pers.