Selasa 15 Nov 2022 12:37 WIB

Italia Larang Penggunaan Teknologi Pengenal Wajah

Italia juga melarang penggunaan kacamata pintar

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Teknologi pengenalan wajah. ilustrasi
Foto: neowin
Teknologi pengenalan wajah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Italia melarang penggunaan pengenalan wajah dan kacamata pintar, Senin (14/11/2022). Badan Perlindungan Data mengeluarkan teguran kepada dua kota yang bereksperimen dengan teknologi tersebut.

Sistem pengenalan wajah yang menggunakan data biometrik tidak akan diizinkan sampai undang-undang tertentu diadopsi atau setidaknya sampai akhir tahun depan. Pengecualian dapat diterapkan ketika teknologi tersebut berperan dalam investigasi peradilan atau perang melawan kejahatan.

Baca Juga

"Moratorium itu muncul dari kebutuhan untuk mengatur persyaratan kelayakan, kondisi, dan jaminan yang berkaitan dengan pengenalan wajah, sesuai dengan prinsip proporsionalitas," kata Badan Perlindungan Data Italia.

Dalam undang-undang Uni Eropa dan Italia, pemrosesan data pribadi oleh badan publik menggunakan perangkat video umumnya diperbolehkan atas dasar kepentingan publik dan bila dikaitkan dengan aktivitas otoritas publik. Namun, kotamadya yang ingin menggunakannya harus mencapai "pakta keamanan perkotaan" dengan perwakilan pemerintah pusat.

Badan Perlindungan Data bereaksi terhadap tindakan yang diambil di kota Lecce, Italia selatan. Pihak berwenang wilayah itu mengatakan, akan mulai menggunakan teknologi berdasarkan pengenalan wajah.

Kotamadya diperintahkan untuk memberikan gambaran tentang sistem yang diadopsi, tujuan, dan dasar hukumnya. Ketetapan ini juga menyoroti daftar database yang diakses oleh perangkat pemantauannya. Badan pengawas privasi juga menargetkan kota Arezzo di Tuscan, karena polisi setempat akan dilengkapi dengan kacamata super inframerah yang dapat mengenali pelat nomor mobil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement