REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih timnas Iran Carlos Queiroz tidak bisa menyembunyikan kegeramannya dalam sesi konferensi pers pertama timnya menjelang Piala Dunia 2022, Selasa (16/11/2022) waktu setempat. Pelatih asal Meksiko itu naik pitam saat mendapatkan pertanyaan terkait isu sosial-politik yang tengah terjadi di Iran.
Partisipasi Iran di Piala Dunia 2022 mendapatkan sorotan setelah berbagai insiden yang terjadi Negeri Para Mullah itu dalam dua bulan terakhir. Kematian perempuan berusia 22 tahun, Mahsa Amini, saat berada dalam tahanan kepolisian memicu aksi protes dan unjuk rasa di Iran. Amini ditahan oleh pihak otoritas setempat lantaran dinilai melanggar hukum berpakaian di Iran, yang mesti mengenakan jilbab.
Pemerintah Iran dinilai melakukan diskriminasi dan tidak memenuhi hak-hak perempuan. Tidak hanya di dalam negeri Iran, protes terhadap Pemerintah Iran pun bermunculan di sejumlah kota besar di dunia terkait isu ini. Bahkan, akibat isu tersebut, desakan buat FIFA untuk mencoret Iran di gelaran Piala Dunia 2022 sempat muncul. Namun, FIFA tetap memutuskan Iran berhak tampil di Qatar 2022 kendati tengah berada dalam sorotan dunia internasional.
Quieroz selaku pelatih Iran juga terkena dampak atas isu ini. Eks asisten pelatih Manchester United itu awalnya menjawab dengan tenang ketika ditanya tentang para pemainnya yang memprotes pemerintah negara mereka. Menurut Queiroz, semua punya hak untuk itu, termasuk pemainnya. Ia juga mencontohkan para pemain Inggris yang berlutut sebelum pertandingan ketika menyuarakan anti diskriminasi. Menurut dia, selama tidak melanggar aturan FIFA, pemainnya bebas menyuarakan pendapat.
Namun ketika ditanya jurnalis Inggris soal perasannya menangani timnas Iran di tengah perlakuan diskrimitif pemerintah Iran tersebut perempuan, Queiroz berang.
"Anda berani membayar saya berapa untuk menjawab pertanyaan itu? Anda adalah perusahaan swasta, jadi berani membayar berapa? Bicara kepada bos Anda dan setelah Piala Dunia, saya akan memberikan jawaban saya, jika mendapatkan tawaran yang cukup bagus," ujar Quieroz seperti dilansir Daily Mail, Rabu (16/11/2022).
Usai memberikan jawaban tersebut, Queiroz langsung beranjak meninggalkan sesi konferensi pers tersebut sembari menyindir soal kebijakan imigrasi Inggris. "Pikirkan juga apa yang terjadi soal kebijakan imigrasi negara Anda," kata pelatih berusia 69 tahun tersebut.
Queiroz baru genap menukangi Iran selama dua bulan. Eks pelatih Portugal itu ditunjuk menangani Iran pada September silam. Namun, ini merupakan kali kedua, Quieroz menukangi Iran. Sebelumnya pada 2011 hingga 2019, Quieroz mengantarkan Iran tampil di Piala Dunia 2014 dan Piala Dunia 2018.
Di Piala Dunia 2022, Iran bergabung bersama Amerika Serikat, Wales, dan Inggris di Grup B. Tim berjuluk Persian Stars itu akan melakoni laga perdana di Qatar 2022 menghadapi Inggris di Stadion Khalifa Internasional. 21 November mendatang.