REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Hugo Lloris mengatakan ia merasa terhormat dan sangat bangga memiliki kesempatan untuk menyamai rekor Lilian Thuram sebagai pemain yang paling sering membela timnas Prancis jelang laga 16 besar lawan Polandia di Doha.
"Ini bukan capaian yang kecil. Saya sangat terhormat dengan angka ini dan sangat bangga, bahkan apabila itu tidak sepenting fakta bahwa kami berada pada babak 16 besar Piala Dunia," kata Lloris, Ahad (4/12) dini hari WIB.
Lloris bersiap untuk menjalani penampilan ke-142 untuk negaranya dan menyamai rekor yang dipegang bek kanan Thuram, yang karier internasionalnya berjalan 14 tahun serta menjadi bagian dari timnas Prancis yang menjuarai Piala Dunia 1998.
Sang kiper Tottenham Hotspur akan genap 36 tahun pada akhir bulan ini. Ia menjalani debutnya di Prancis pada November 2008, beberapa bulan setelah Thuram pensiun dari pertandingan internasional.
"Di mata saya kompetisi ini menjadi yang paling penting," kata Lloris saat Prancis bersiap menghadapi Polandia di Stadion Al Thumama.
"Saya ingin menyimpan energi saya untuk besok (Minggu) karena ini akan menjadi pertarungan yang lain.
"Rekor ini adalah sesuatu yang akan saya hargai lebih ketika kompetisi ini selesai dan saya harap ini berakhir dengan hasil yang sebaik mungkin."
Lloris yang menjadi kapten Prancis saat menjuarai Piala Dunia 2018 akan kembali masuk starting XI melawan Polandia setelah diistirahatkan ketika kalah dari Tunisia 0-1 pada pertandingan terakhir grup mereka pada Rabu.
Ia mendapat pujian dari pelatih Didier Deschamps, yang melakoni 103 laga untuk Prancis dan juga adalah kapten lainnya yang membawa Les Blues menjadi juara Piala Dunia pada 1998.
"Rekor ada untuk dipecahkan. Tentunya sejumlah rekor lebih berarti dari yang lainnya dan capaian ini tak perlu diragukan lagi, menjalani seluruh penampilan ini dan bermain selama bertahun-tahun pada level tertinggi," kata Deschamps.
Prancis difavoritkan untuk mengalahkan Polandia untuk maju ke perempatfinal, tapi Lloris akan berhadapan dengan Robert Lewandowski, yang tak diragukan lagi salah satu striker mematikan di dunia.
"Dia menjadi salah satu pemain nomor sembilan terbaik di dunia selama bertahun-tahun. Mereka memiliki kerjasama yang baik dan memberi banyak tekanan di pertahanan," kata Lloris.
Sementara itu Deschamps mengatakan tidak ada faedahnya membawa para pemainnya melihat ke belakang saat mereka kalah adu penalti melawan Swiss pada 16 besar Piala Eropa.
"Saya tidak tertarik membicarakan itu. Para pemain yang ada di sana tidak ada yang ingin mengingatnya," kata dia.
"Satu-satunya hal yang sama adalah itu juga hasil imbang pada 16 besar.”