Sabtu 31 Dec 2022 22:25 WIB

Transformasi Republika di “Musim yang Baru”

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan usai pelantikan Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Organisasi Wilayah Jawa Barat Masa Bakti 2022-2027 di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/10). Sesuai dengan visinya menjadi organisasi cendekiawan yang mendorong terwujudnya kekuatan imtaq dan iptek umat bagi terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan sejahtera, ICMI Jawa Barat mendukung visi Pemprov Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan usai pelantikan Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Organisasi Wilayah Jawa Barat Masa Bakti 2022-2027 di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/10). Sesuai dengan visinya menjadi organisasi cendekiawan yang mendorong terwujudnya kekuatan imtaq dan iptek umat bagi terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan sejahtera, ICMI Jawa Barat mendukung visi Pemprov Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Kutipan kalimat di atas merupakan penggalan isi surat yang dikeluarkan pada 14 Desember 2022, ditandatangani oleh Direktur PT Republika Media Mandiri, Arys Hilman. Surat ini viral, santer dengan kabar koran Republika berpamitan, tak terbit lagi sejak awal 2023. Ini suatu kejutan ganda.

Pertama, selama tiga dekade, sejak terbit perdana sebagai koran pada 4 Januari 1993, kemudian mengeluarkan terobosan meluncurkan portal berita daring pertama di Tanah Air pada 17 Agustus 1995, Republika telah berkiprah begitu rupa mewarnai perjalanan bangsa, mengedukasi dan memberdayakan masyarakat, mendukung kerja-kerja besar untuk kepentingan nasional yang membawa pada kemajuan bangsa.

Salah satunya yang sangat dirasakan terkait penanganan Covid-19. Media massa berperan penting menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, terutama dalam mengedukasi masyarakat. Demikian halnya dengan peran koran Republika di Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia sekitar 50 juta jiwa, dan sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 37 juta orang. Vaksinasi dapat berjalan baik dan target cakupan dapat dicapai karena media massa turut membantu pemerintah mengedukasi masyarakat berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, serta proaktif mendukung vaksinasi.

Kemudian, setelah 30 tahun dalam kreasi jurnalistiknya, keluar keputusan koran Republika tak akan terbit lagi, dan pada hari ini, 31 Desember 2022, menjadi catatan sejarah untuk terakhir kalinya koran Republika beredar.  

Kejutan kedua, keputusan ini keluar di tengah situasi yang tak mudah. Selain hantaman pandemi Covid-19 yang menimbulkan krisis multidimensi, kerasnya tekanan disrupsi digital, ditambah pula kondisi global yang tidak pasti dan sulit diprediksi, juga adanya ancaman instabilitas ekonomi global yang bakal berdampak ke Indonesia.

Apa yang dilakukan Republika seperti pohon di musim gugur, dedaunan berubah warna dan berguguran. Namun, gugurnya dedaunan itu bukan berarti si pohon mati, melainkan pohon ini bertahan dan beradaptasi dengan kondisi iklim untuk peralihan ke musim dingin. Ketika musim berganti, daun-daun akan tumbuh kembali dan bunga bermekaran di musim semi.

Demikian pula dengan Koran Republika. Dengan tidak terbit lagi, bukan berarti menghilang. Langkah ini sebagai bentuk respons terhadap tantangan zaman. Di “musim” (era) digital, digitalisasi menjadi keniscayaan dan media massa perlu bertransformasi, beralih dari media konvensional ke ranah digital.

Pola konsumsi warga telah berubah, tak lagi melulu ke media arus utama, melainkan juga ke mesin pencari, media sosial, dan media massa daring, sehingga di era digital ini menuntut cara yang baru dalam penyebaran informasi dengan penggunaan teknologi digital. Ada perubahan dalam metode atau cara menyampaikan informasi.

Republika menempuh hal ini, seolah “menggugurkan” daunnya untuk beradaptasi terhadap perubahan, yakni dengan bermigrasi sepenuhnya ke dunia digital, dengan mengonversi semua kualitas koran Republika ke dalam bentuk-bentuk baru. Jadi, Republika tetap ada, namun mulai 1 Januari 2023 tampil dengan jubah yang baru, menyapa pembaca melalui kanal-kanal digital, di antaranya Republika.co.id, Republika.id, Retizen, serta akun-akun resmi di media sosial dalam sajian multiplatform, mencakup kekuatan teks, grafis, audio, foto, dan video.

Tantangan 

Namun, di ranah digital, sejumlah tantangan yang tak ringan juga akan dihadapi. Selain kerasnya persaingan, juga terkait media sosial yang menjadi keprihatinan kita bersama karena sering menjadi wadah penyebaran secara luas hoaks atau berita bohong, bahkan fenomena tersebut kini marak dalam beberapa tahun terakhir.

Media berperan penting untuk membantu membersihkan ruang digital dari disinformasi, misinformasi, dan hoaks. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, antara lain mengamanatkan peran media sebagai alat edukasi, pemberdayaan masyarakat, juga untuk kepentingan nasional, maka media perlu hadir memberikan pencerahan. Diharapkan dengan edukasi ini menumbuhkan kesadaran masyarakat, sehingga dapat memilah dengan baik informasi yang beredar di media sosial, dan tak mudah terprovokasi dengan hoaks, termasuk juga ujaran kebencian, ataupun isu politik identitas yang dapat memecah belah masyarakat.

Tantangan lainnya terkait dengan persaingan media. Ada tren media yang mengejar jumlah klik (clickbait), informasi dan konten yang disajikan sekadar mengejar popularitas atau viral, bahkan ada pula yang menyesatkan dan pembodohan. 

Di sinilah diperlukan ketegasan sikap Republika untuk tetap berpegang pada kredo sebagai media penyaji informasi yang kredibel, bertanggung jawab, dan berpegang teguh pada kaidah-kaidah jurnalisme.

Diharapkan pula Republika di era revolusi teknologi informasi terus konsisten menghadirkan jurnalisme berkualitas dengan menyajikan konten-konten bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat, juga menawarkan penyelesaian masalah atau persoalan yang dihadapi masyarakat. Republika dengan bentuk baru tetap dinantikan untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik yang berkualitas, cepat, dan akurat, serta yang tak kalah penting turut menjaga optimisme dan harapan seperti yang telah teruji dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Hal ini juga menjadi pertaruhan bagi Republika untuk senantiasa menjaga kredibilitas dan integritas dalam menghadapi ancaman instabilitas ekonomi global tahun 2023, Pemilu 2024, serta mengawal puncak kejayaan Indonesia Emas 2045. 

Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kiprah koran Republika membersamai masyarakat Jawa Barat selama tiga puluh tahun ini, juga mendorong Jabar Provinsi Digital sebagai bagian pencapaian visi Jabar Juara Lahir dan Batin. Semoga Allah SWT memimpin dan menyertai perjalanan Republika bertransformasi dengan jubah baru di “musim yang baru” dalam ranah digital. Sukses selalu.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement