REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidangan boga bahari alias seafood paling nikmat dicicipi bila bahan bakunya belum ditangkap alias masih segar. Tanpa perlu bermacam bumbu atau rempah, seafood dari timur Indonesia dikenal punya cita rasa daging yang manis.
“Kalau Anda beruntung menemukan seafood segar di pasar, tak perlu repot-repot sediakan bumbu. Langsung bakar begitu saja, tanpa taburan atau olesan bumbu apa pun. Anda akan bisa merasakan kesegaran ikan, rasa manis dagingnya, sekaligus rasa asin air laut,” ujar Chef La Ode, alumni Masterchef Indonesia musim 8 dalam siaran pers, dikutip Kamis (5/1/2023).
Ocean Program Manager dari Yayasan EcoNusa, Mida Saragih mengamati, ada perbedaan cara mengolah seafood di Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Di Timur, ketika seafood baru ditangkap, dalam keadaan masih segar seafood langsung diolah, sehingga cita rasanya masih alami dan autentik.
“Bumbu yang digunakan masyarakat Indonesia Timur juga tak sebanyak di Indonesia Barat yang terbilang kompleks. Misalnya, dibuat kuah kuning, hanya diberi kemangi, ketumbar, lengkuas, kunyit, dan serai,” katanya.
Bahkan, saking simpelnya, La Ode bercerita, beberapa daerah punya hidangan ikan laut yang tidak memerlukan pemanasan dengan cara apa pun. “Ikan diiris-iris lalu diberi asam dari jeruk nipis. Setiap daerah punya nama hidangan masing-masing. Di Maluku namanya gohu. Ikan laut jenis apa pun hanya perlu dibubuhi perasan jeruk nipis, lalu ditambahkan kenari dan kemangi. Di Sulawesi Selatan namanya pacco.”
La Ode juga mengajak pencinta seafood untuk sama-sama menjaga ekosistem laut. Menurutnya, cara paling mudah adalah tidak mengonsumsi hasil laut yang memang belum layak untuk dipanen, misalnya telur kepiting dan bayi gurita. “Itu sama dengan memusnahkan ribuan bibit. Akibatnya, populasi mereka bisa habis.”