Kamis 19 Jan 2023 12:27 WIB

Kalahkan 7.000 Peserta Seluruh Dunia, Bocah NTT Usia 7 Tahun Raih Juara 1 Matematika

Bocah yang akrab disapa Nono, berhasil mengalahkan 7.000 peserta dari seluruh dunia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Foto: dok IG Viktor Bungtilu
Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh anak Indonesia di tingkat internasional. Kali ini, siswa kelas 2 SD asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bernama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay berhasil menduduki juara pertama dalam International Abacus World Competition 2022.

Ajang kompetisi tersebut merupakan kompetisi matematika dan sempoa tingkat dunia yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym (ABG). Bocah yang akrab disapa Nono berhasil mengalahkan 7.000 peserta dari seluruh dunia.

Baca Juga

Sejak ABG didirikan pada 2003, Nono menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berhasil meraih peringkat pertama pada kompetisi itu. Prestasi Nono mendapat apresiasi dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Viktor bangga dan senang melihat anak seperti Nono yang berhasil menjuarai kompetisi tingkat dunia. Ini merupakan pencapaian bagi Indonesia dan NTT.

“Saya senang dan bangga melihat anak seperti Nono, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Amarasi Selatan, yang meraih posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia. Nono membanggakan NTT juga dunia yang tentunya tidak terlepas dari peran guru dalam membangun anak yang cerdas dan mandiri,” kata Viktor dalam unggahan Instagram-nya, dikutip Republika.co.id, Kamis (19/1/2023).

Dalam kompetisi Abacus, Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file dalam satu file ada 10 soal. Artinya, Nono berhasil menyelesaikan 152.010 soal yang diuji. Sementara peringkat dua dari Qatar menyelesaikan 7.506 file hanya setengah file yang diselesaikan Nono. Terakhir, peringkat tiga dari Amerika Serikat (AS) hanya menyelesaikan 6.138 file

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement