Selasa 14 Feb 2023 23:48 WIB

Hipmi Kota Sukabumi Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha Muda

Wali Kota Sukabumi berharap Himpi dapat membantu menekan angka pengangguran.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Foto: Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Sukabumi berupaya mendorong lahirnya pengusaha muda. Untuk itu, salah satu sasarannya adalah mahasiswa.

Ketua BPC Hipmi Kota Sukabumi Nurul Jaman Hadi, yang akrab disapa Haji Aun, mengatakan, pihaknya akan rutin mengagendakan kunjungan ke kampus-kampus untuk mendorong lahirnya pengusaha muda. Dengan cara ini, kata dia, diharapkan banyak mahasiswa yang tertarik terjun memulai usaha dan bisa bergabung juga bersama Hipmi.

Menurut Aun, Hipmi Kota Sukabumi juga siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda), perbankan, dan berbagai pihak lainnya dalam upaya mendorong pengembangan ekonomi daerah. 

Ia mengatakan, langkah kolaborasi dan kerja sama bertahap bisa menjadi program berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi. “Salah satu program kami, yakni pemerataan ekonomi bisa dijalankan, membantu pemerintah,” kata Aun.

Hal itu disampaikan Aun di sela-sela kegiatan Pelantikan dan Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Diklatcab) BPC Hipmi Kota Sukabumi masa bakti 2022-2025 di Hotel Fresh, Kota Sukabumi, Selasa (14/2/2023).

Kegiatan itu dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. “Isu strategis Kota Sukabumi tidak lepas dari ekonomi pada perdagangan, jasa, ekonomi kreatif, dan pariwisata,” kata Fahmi.

Fahmi berharap Hipmi Kota Sukabumi ikut mendorong sektor-sektor tersebut, termasuk dalam upaya meningkatkan investasi. Selain itu, Hipmi Kota Sukabumi diharapkan dapat membantu pembangunan ekonomi kelompok muda karena 59 persen penduduk merupakan usia produktif.

Hipmi Kota Sukabumi juga diharapkan dapat mencetak wirausaha unggul penggerak ekonomi, serta menghadirkan lapangan kerja yang mengakomodasi anak muda. Dengan dukungan dari Hipmi, kata Fahmi, diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran terbuka.

Pasalnya, pengangguran dan angka kemiskinan masih menjadi tantangan di Kota Sukabumi. Fahmi mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sukabumi mencapai 75,4 dan bisa melampaui Jawa Barat dan nasional.

Namun, kata dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdata penduduk miskin mencapai 8,02 persen. Ada juga persoalan pengangguran terbuka.

Karena itu, Fahmi berharap dukungan dari Hipmi Kota Sukabumi untuk menangani persoalan itu. “Bagaimana caranya Hipmi mampu menuntaskan kemiskinan ekstrem dan pengangguran,” kata Fahmi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement