Selasa 09 Jan 2024 13:15 WIB

BMKG: Gempa M5,1 di Wilayah Nias Barat tidak Berpotensi Tsunami

Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

BMKG menyampaikan gempa bumi dengan magnitudo 5,1 di wilayah Nias Barat, Sumatera Utara tidak berpotensi tsunami. (ilustrasi)
Foto: Reuters
BMKG menyampaikan gempa bumi dengan magnitudo 5,1 di wilayah Nias Barat, Sumatera Utara tidak berpotensi tsunami. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi dengan magnitudo 5,1 di wilayah Nias Barat, Sumatera Utara tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga

Ia mengemukakan, gempa yang terjadi, pada Selasa (9/1/2024) pukul 11.45.08 WIB itu, memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Ia menambahkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,17 lintang utara dan 96,58 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Nias Barat pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di zona outer rise (di luar zona subduksi)," paparnya.

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Daryono mengemukakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Nias Barat dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

Ia menyampaikan hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Date Publish : 2024-01-09 12:55:41

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement