Senin 25 Mar 2024 15:55 WIB

Jerman Dukung Pendanaan Terminal Lepas Pantai Perluas Energi Angin

Terminal lepas pantai dinilai penting dalam memperluas energi angin laut.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Perluasan terminal lepas pantai sangat penting untuk mencapai tujuan perluasan energi angin di laut.
Foto: www.freepik.com
Perluasan terminal lepas pantai sangat penting untuk mencapai tujuan perluasan energi angin di laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Energi Angin Lepas Pantai Jerman mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk membantu mendanai perluasan terminal lepas pantai sangat penting untuk mencapai tujuan perluasan energi angin di laut.

Dalam sebuah pernyataan, yayasan tersebut mengatakan bahwa mereka menyambut baik langkah pemerintah untuk berkontribusi pada biaya perluasan terminal di pelabuhan Cuxhaven, di pantai Laut Utara.

Baca Juga

Pemerintah telah setuju untuk membiayai perluasan terminal lepas pantai seluas 30 hektar (74 acres), bersama dengan negara bagian Lower Saxony dan industri pelabuhan swasta, dengan biaya sekitar 300 juta euro.

"Perluasan pelabuhan Cuxhaven adalah proyek utama untuk perluasan energi terbarukan," kata Stefan Wenzel, sekretaris negara parlementer di Kementerian Federal Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim, seperti dilansir Reuters, Senin (25/3/2024).

Asosiasi pembangkit listrik BWE Jerman juga menyerukan kepada pemerintah untuk memperhitungkan biaya ekspansi dalam strategi pelabuhan nasionalnya untuk memenuhi rencana transisi energi negara tersebut.

Pekan ini, Menteri Transportasi Volker Wissing mengatakan bahwa pemerintah federal berkomitmen terhadap tanggung jawabnya atas pelabuhan, termasuk secara finansial.

Yayasan Energi Angin Lepas Pantai Jerman memperkirakan bahwa hingga 200 hektar area tugas berat tambahan akan dibutuhkan pada akhir dekade ini hanya untuk pembangunan ladang angin lepas pantai yang baru. Luas ini setara dengan 270 lapangan sepak bola.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement