Sabtu 18 Jan 2025 07:41 WIB

MBG Solusi Permasalahan Malnutrisi, Ini Masukan Untuk Semakin Efektif

Masalah malnutrisi dan stunting masih menjadi tantangan di Indonesia.

Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya Moeslim (kiri)
Foto: Dok Republika
Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya Moeslim (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukan komitmen pemerintahan presiden Prabowo Subianto memperbaiki status gizi masyarakat.

Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya Moeslim menilai program ini langkah paling progresif menyelesaikan masalah nutrisi dan stunting di Indonesia.

Baca Juga

"Masalah malnutrisi dan stunting masih menjadi tantangan di Indonesia. Dengan MBG, pemerintah dapat menjangkau masyarakat rentan, seperti anak-anak dan ibu hamil," ujar Moestar yang juga berprofesi sebagai dokter gigi ini.

Moestar mengatakan dampak jangka panjang Investasi pada gizi melalui MBG adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Anak-anak yang tumbuh dengan gizi yang cukup cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, produktivitas tinggi, dan kesehatan yang lebih optimal di masa depan. "MBG langkah strategis meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu," lanjut Moestar.

Moestar memberi masukan agar program positif pemerintah ini terus berjalan dengan baik dan semakin berhasil.

Menurutnya program ini harus didukung dengan manajemen yang transparan dan efisien. Kemudian pemerintah perlu memastikan bahwa distribusi makanan bergizi tepat sasaran serta menghindari potensi kebocoran anggaran.

Kemudian program MBG ini perlu melibatkan masyarakat lokal dalam penyediaan makanan untuk pemberdayakan ekonomi daerah.

Menurut Moestar, program ini akan semakin efektif jika melibatkan pihak swasta, organisasi masyarakat, dan komunitas lokal.

Kolaborasi ini dapat membantu meningkatkan cakupan program sekaligus meminimalkan beban anggaran negara.

"Pengawasan ketat dan evaluasi berkala sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Pemerintah harus melibatkan lembaga independen untuk memonitor pelaksanaan di lapangan serta menerima masukan dari masyarakat," lanjut Moestar.

Seperti diketahui, Sasaran Program Makan Siang Gratis dilakukan Bertahap, pada 2025 sekitar 40% kemudian tahun berikutnya naik menjadi sekitar 80% dan target pada 2029 mencapai 100%. Jika program Makan Bergizi Gratis sudah berjalan menyeluruh, akan ada 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia dengan target maksimal sampai 2027. Untuk 2025, minimal ada 5.000 satuan pelayanan yang sudah jalan dengan anggaran Rp 71 triliun.

Untuk fokus awal program makan bergizi gratis yakni anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya. Makan bergizi gratis akan diberikan dua kali, yakni pagi dan siang. Uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dilakukan sejak Agustus 2024. Nantinya, Program Makan Bergizi Gratis akan dimulai pada 2 Januari 2025.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement