Selasa 03 Jun 2025 17:02 WIB

Truk Tabrak Gerbang Tol Ciawi 2, DPR Minta Kemenhub Wujudkan Wacana Zero Truk ODOL

Sudah banyak korban dan kerugian akibat truk dengan muatan melebih batas.

Kecelakaan di GT Ciawi 2
Foto: Republika/Prayogi
Kecelakaan di GT Ciawi 2

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Danang Wicaksana Sulistya dari Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk bekerja lebih ekstra dalam menangani permasalahan kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang masih marak beroperasi. Danang Wicaksana menyoroti masih tingginya angka kecelakaan di ruas jalan tol, termasuk truk bermuatan air mineral mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 arah Jakarta, Senin (2/6/2025) sekitar pukul 13.50 WIB.

“Kami di Komisi V DPR memberikan perhatian serius terhadap penanganan ODOL yang sudah lama disuarakan. Kendaraan ODOL salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan," kata Danang Wicaksana, Senin (2/252025).

Penanganan ODOL ini, kata Danang Wicaksana, harus lebih serius. Sudah banyak korban dan kerugian akibat kendaraan-kendaraan dengan muatan dan dimensi melebihi batas.

"Kementerian Perhubungan tidak bisa bekerja sendiri, perlu ada koordinasi lintas sektor,” ujar Danang.

Danang Wicaksana menekankan pentingnya kerja sama antara Kemenhub, Kementerian Perindustrian, serta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk memastikan terwujudnya Zero ODOL. Ketua DPD Gerindra DIY ini menegaskan pentingnya memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran kendaraan ODOL.

“Kami mendorong agar Kemenhub bersama seluruh mitra terkait dapat membangun sinergitas memastikan terwujudnya Zero ODOL," ungkapnya.

"Tanpa sinergi antarlembaga, penindakan akan timpang. Kemenhub perlu menggandeng Kemenperin dan Korlantas untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di lapangan bagi pengemudi dan pihak terkait yang melanggar,” tegasnya.

Danang Wicaksana berharap peristiwa ini menjadi momentum bagi pemerintah melalui Kemenhub RI untuk mempercepat implementasi kebijakan zero ODOL yang telah lama digaungkan, namun belum sepenuhnya berjalan efektif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement