Kamis 20 May 2010 21:11 WIB

Petani: Menkeu Baru Harus Lebih Perhatikan Sektor Pertanian

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kalangan pelaku usaha di sektor pertanian meminta Agus Martowardojo selaku Menteri Keuangan baru untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap sektor pertanian. Ketua Umum Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana, di Jakarta, Kamis (20/7 mengatakan, selama ini perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian masih sangat rendah dibanding sektor lain.

"Padahal sektor ini mendapat beban tugas untuk menjaga ketahanan pangan nasional," ujarnya. Ia mencontohkan dari sisi kebijakan makro yang seharusnya mendukung pengembangan usaha di sektor pertanian ternyata justru menghambat sehingga sampai saat ini sektor pertanian sulit maju.

"Menteri Keuangan yang baru ini mestinya harus bisa melihat sektor pertanian tidak hanya dari segi 'feasible' atau tidak secara perbankan namun melihat peran pertanian yang begitu strategis," katanya.

Teguh menyatakan, dalam sisi perbankan banyak produk pertanian yang tidak memiliki kelayakan tinggi dibanding produk jasa maupun industri. Sektor ini, lanjutnya,  juga memiliki marjin keuntungan yang kecil sehingga tidak merangsang perbankan memberikan kredit permodalan.

"Oleh karena itu Menteri Keuangan harus merubah pola pikir bahwa dukungan permodalan harus diberikan kepada produk yang semata-mata layak," katanya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir yang mengharapkan Menteri Keuangan yang baru mampu mengeluarkan kebijakan yang mendukung sektor pertanian. Dia menyayangkan selama ini kebijakan untuk mendapatkan permodalan antara sektor pertanian dengan sektor perdagangan maupun sektor industri tidak dibedakan sementara karakter usaha ketiga sektor tersebut sangat berbeda.

"Seharusnya kebijakan perbankan untuk petani berbeda dengan pelaku usaha sektor jasa maupun sektor industri," katanya. Pada kesempatan itu Winarno Tohir menyatakan, sosok Agus Martowardojo dekat dengan petani sehingga pihaknya melihat ada harapan Menkeu yang baru untuk memberikan dukungan pada sektor pertanian.

Ia juga mengharapkan, Menkeu yang memiliki latar belakang perbankan ini turut memikirkan kembali keberadaan bank pertanian di Indonesia yang sudah lama didambakan para petani.

"Untuk sektor properti saja pemerintah telah mendirikan bank khusus yakni BTN, tapi sektor pertanian justru tidak memiliki bank tersendiri," katanya.

"Untuk mendirikan bank pertanian tidak harus dengan bank baru namun bank yang sudah ada diberikan fungsi melayani sektor pertanian," imbuhnya. Winarno menyatakan, salah satu bank yang saat ini layak untuk menangani sektor pertanian yakni BRI apalagi dulunya BUMN perbankan ini merupakan bank tani dan nelayan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement